Ternyata Ini Alasan Proyek 1 Juta Hektare Sawah Dibangun di Merauke

Program Strategis Nasional pembangunan 1 juta hektare murni untuk mensejahterakan masyarakat pedalaman Papua khususnya di Merauke Papua Selatan.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Sep 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 10:30 WIB
Pertanian.
Ilustrasi petani sedang berada di sawah. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Dansatgas BKO Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengunjungi langsung masyarakat Kampung Wogikel dan Kampung Wanam, Distrik Wanam, Kamis (12/9/2024) kemarin.

Kedatangan Mayjen Ahmad Rizal terkait sosialisasi program strategis yakni lumbung pangan nasional pembangunan 1 juta hektare sawah di Kabupaten Merauke Propinsi Papua Selatan.

Dalam pertemuannya bersama masyarakat Ahmad Rizal menyampaikan pembangunan 1 juta hektar sawah di Merauke adalah program strategis nasional dan bukan merupakan investasi atau proyek swasta, karena semua di biayai dan di kerjakan atas nama negara.

Program Strategis Nasional pembangunan 1 juta hektare murni untuk mensejahterakan masyarakat pedalaman Papua khususnya di Merauke Papua Selatan.

“Program strategis nasional  dilakukan di Merauke karena pemerintah melihat merauke memiliki potensi yang luar biasa sumber daya pertaniannya. Lahannya luas dan datar, subur, airnya juga melimpah, cuaca juga sangat mendukung untuk budi daya padi sepanjang tahun” ujar Mayjen Ahmad Rizal.

Pembangunan cetak sawah 1 juta hektare di Merauke akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarkat. Bersamaan dengan itu dipastikan juga terbangunnya infrastruktur jalan dan jembatan, serta fasilitas umum dan sosial mulai dari tingkat kampung sampai kabupaten yang sangat memadai dan berkwalitas.

Pertemuan bersama masyarakat Kampung Wogikel dan Kampung Wanam dihadiri juga Sekjen PSP Kementan RI, Dr. Ir. Hermanto, Kakesbangpol Kabupaten Merauke, Drs. Rahmadayanto, Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) serta sejumlah tokoh adat lainnya.

Kemhan-Kementan Sosialiasi Cetak Sawah Satu Juta Hektar di Merauke

Kementan
Ilustrasi petani di sawah/Istimewa.

Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia menggelar sosialiasi kepada masyarakat Kampung Uli-Uli Distrik Ilwayab terkait program pemerintah dalam pembangunan lahan pangan (Food Estate), akses jalan dan dermaga di Distrik Ilwayab, Merauke, Papua Selatan, Rabu (14/8).

Dansatgas BKO Ketahanan Pangan Kementan RI, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, didampingi Sekjen PSP Kementan RI Hermanto, kepada kurang lebih 30 orang masyarakat menjelaskan ke depan pemerintah akan melakukan cetak sawah satu juta hektar di Merauke.

Mayjen Rizal mengungkapkan, Kabupaten Merauke memiliki dataran yang luas, rendah dan datar serta memiliki tanah yang subur.

“Maka dari itu Kabupaten Merauke khususnya Distrik Ilwayab akan kita bangun lahan persawahan khususnya lahan padi,” ungkap Rizal seperti dilansir Antara.

Mayjen Rizal menambahkan, kenapa harus ada pembangunan jalan dan dermaga, karena itu merupakan akses untuk alat berat masuk.

“Pembangunan jalan bukan hanya untuk akses masuk alat berat, tapi untuk masyarakat agar mempermudah untuk berpergian menuju Kampung atau Distrik sebelah,” tambahnya.

Bermanfaat

Lebaran Usai, Harga Beras Tak Kunjung Turun
Petani melakukan proses perontokan gabah dari batang padi usai dipanen dari persawahan di kawasan Rorotan, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Jenderal Bintang dua itu menggambarkan, luas lahan pertanian yang akan dibangun sebesar 1 juta hektar sampai pada Distrik Ngguti.

“Jadi untuk pembangunan jalan juga akan sampai pada Distrik Ngguti. Tentu ini akan bermanfaat untuk masyarakat, jalan ke depan akan lebih bagus. Empat distrik akan terhubung dengan jalan yang bagus,” jelas Rizal kepada masyarakat.

Rizal mengharapkan, hadirnya proyek nasional ini mendapat dukungan dari masyarakat dan adat sehingga pekerjaannya berjalan lancar sehingga hasilnya dapat dinikmati secepatnya dan tentu memberi kemakmuran untuk masyarakat Merauke dan kampung Uli-Uli pada khususnya.

infografis hari tani nasional
jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya