Harga Pangan Kelewat Murah, Mendag Mulai Was-Was

Mendag mengaku penurunan harga pangan yang berlebihan ini dapat memberikan dampak negatif, terutama bagi petani.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Okt 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2024, 14:00 WIB
Giliran Pasar Kramat Jati Disambangi Mendag Zulhas
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau sejumlah kios komoditas pokok Pasar Kramat Jati, di Jakarta, Jumat (15/3/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa pemerintah akan segera mengkaji penyebab penurunan harga sejumlah komoditas pangan yang dianggap terlalu murah. Penurunan harga pangan yang berlebihan ini dapat memberikan dampak negatif, terutama bagi petani.

"Kami akan mengevaluasi lebih lanjut, apakah penurunan harga ini disebabkan oleh suplai yang berlebihan atau daya beli masyarakat yang menurun," ujar Mendag Zulkifli Hasan saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta dikutip dari ANTARA, Jumat (4/10/2024).

Zulkifli juga menyampaikan bahwa dirinya sering mendapat kritik ketika menyebut harga suatu komoditas terlalu murah. Padahal, harga yang terlalu rendah berpotensi merugikan para petani.

"Saya sering di-bully ketika menyebut harga suatu komoditas terlalu murah. Tetapi faktanya, jika harga pangan terlampau rendah, petani bisa mengalami kerugian besar," ungkapnya.

Sebagai contoh, Zulkifli menjelaskan bahwa jika harga cabai di pasar jatuh jauh di bawah patokan Rp40 ribu per kilogram, seperti hanya Rp15 ribu, maka para petani akan langsung mengalami kerugian. Begitu pula dengan telur, jika harga standar Rp28 ribu turun menjadi Rp24 ribu, maka usaha peternakan bisa terancam bangkrut.

Penyebab Harga Murah

Menurut Zulkifli, penurunan harga komoditas ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan musim, kelebihan suplai, atau penurunan daya beli masyarakat.

"Oleh karena itu, kami akan melakukan kajian menyeluruh untuk mengetahui penyebab dan dampak dari harga pangan yang terlalu murah," tegas Zulkifli Hasan.

 

Pentingnya Harga Komoditas yang Stabil

20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Zulkifli juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga komoditas pangan. Jika harga terlalu rendah, bukan hanya petani yang dirugikan, tetapi juga stabilitas ekonomi di sektor pertanian.

"Kami akan memastikan harga komoditas tetap stabil agar petani tidak mengalami kerugian dan pasokan pangan tetap terjaga," lanjutnya.

Kesimpulan

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk melakukan kajian menyeluruh terkait penurunan harga komoditas pangan. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi harga serta mencegah kerugian yang lebih besar di sektor pertanian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya