Bapanas: Kenaikan Harga Pangan Masih Wajar

Dengan mendorong harga pangan mencapai harga yang wajar maka otomatis juga akan mendukung para pelaku usaha pangan meningkatkan produksi.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Okt 2024, 12:20 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 12:20 WIB
Harga Pangan Mulai Merangkak Naik
Aktivitas pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (4/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah bahan pangan tercatat mengalami kenaikan harga, mulai dari bawang merah, telur, hingga minyak goreng. Namun, kenaikan yang terjadi dinilai masih dalam kondisi yang wajar.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah mencapai Rp 30.839 per kg, daging ayam ras Rp36.983/kg, telur ayam ras Rp28.789/kg, dan minyak goreng curah Rp16.641 per liter.

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo menilai, tren kenaikan harga tersebut secara umum masih berada di bawah Harga Acuan Penjualan yang ditetapkan pemerintah.

"Kenaikan harga sejumlah bahan pangan di beberapa daerah tersebut masih terbilang wajar, dan memang diperlukan untuk mendukung semangat petani dan peternak untuk berproduksi, mengingat kenaikan harga tersebut masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP)," ujar Nyoto dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).

"Jadi yang kita inginkan terjadinya keseimbangan harga, bahwa harga beberapa komoditas pangan yang anjlok dapat selaras dengan harga acuan yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Badan Pangan Nasional," imbuhnya.

Menurut Nyoto dengan mendorong harga pangan mencapai harga yang wajar maka otomatis juga akan mendukung para pelaku usaha pangan meningkatkan produksi.

 

Keseimbangan Harga

Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pangan Mulai Merangkak Naik
Kenaikan harga menjelang Ramadan selalu terjadi pada beberapa komoditas, di antaranya daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, hingga gula pasir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Keseimbangan harga di tingkat produsen dan konsumen tercermin dalam keseimbangan inflasi yang ditargetkan oleh pemerintah berada di angka 2,5 persen plus minus 1. Artinya kisaran inflasi berada di rentang 1,5 persen hingga 3,5 persen. Saat ini menurut catatan BPS Inflasi pada September 2024 terjaga di angka 1,84 persen (year on year).

Lebih lanjut, sebagai langkah menjaga stabilitas harga tadi, Bapanas turut menggelar Gerakan Pengan Murah (GPM) di masyarakat. Serta memberikan akses Fasiltasi Distribusi Pangan (FDP), baik oleh Bapanas maupun pemda.

"Tercatat pada bulan Oktober 2024, NFA menargetkan GPM di 541 titik di seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Adapun dari Januari hingga Oktober 2024, telah dilaksanakan GPM sebanyak 7.719 kali baik di tingkat pusat (178 kali), provinsi (1.228 kali), maupun kabupaten/kota (6.313 kali)," beber dia.

 

Stok Pangan

BI Prediksi Inflasi Oktober Capai 0,05 Persen
Pedagang beraktivitas di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Realisasi inflasi tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sejalan dengan dampak penyesuaian harga BBM terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak dan inflasi kelompok harga diatur Pemerintah yang tidak sebesar prakiraan awal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, terkait ketersediaan pangan, dipastikan stok pangan pokok strategis cukup untuk memenuhi kebutuhan tahun 2024. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berada di Bulog masih dalam posisi yang aman di angka 1,2 juta ton yang diperuntukkan untuk intervensi stabilisasi pangan berupa operasi pasar, dan bantuan pangan (Banpang).

Adapun per 25 Oktober 2024, realisasi Banpang khusus untuk bulan Oktober 2024 telah mencapai 95,59 persen.

Sebagai informasi, banpang tahap 3 disalurkan kepada 22 juta Kelompok Penerima Manfaat (KPM) masing-masing 10 kg beras per KPM selama tiga bulan yaitu di Agustus, Oktober, dan Desember 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya