Menteri Maman Mau Hapus Stigma Negatif Pelaku UMKM

Saat ini Indonesia memiliki sekitar 65 juta pengusaha UMKM yang tersebar di seluruh wilayah. Maman berharap agar jumlah tersebut tidak terus bertambah, melainkan bisa diarahkan untuk meningkatkan skala usaha mereka.

oleh Tim Bisnis diperbarui 13 Nov 2024, 12:15 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 12:15 WIB
Menteri Usaha Makro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman usai menghadiri acara ISEF ke-11 tahun 2024, di JCC, Jakarta, Rabu (30/10/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Usaha Makro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman usai menghadiri acara ISEF ke-11 tahun 2024, di JCC, Jakarta, Rabu (30/10/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman akan mengganti istilah "pelaku UMKM" menjadi "pengusaha". Pergantian istilah ini untuk mengubah sudut pandang masyarakat yang selama ini terkesan negatif.

Maman menjelaskan, penyebutan pelaku pada pelaku UMKM seolah-olah menempatkan mereka dalam posisi yang negatif, seperti pada istilah pelaku penipuan atau pelaku pencurian.

"Pelaku UMKM itu dengan pengusaha. Artinya, saya melihat penyebutan kata pelaku UMKM, seakan-akan menempatkan para saudara-saudara kita yang beraktivitas di sektor UMKM mereka itu victim. Seperti penyebutan pelaku penipuan, pelaku pencurian, dan sebagainya,” kata Maman, Rabu (13/11/2024).

Jika melihat dari sudut pandang objektif, sebenarnya tidak ada perbedaan kegiatan antara pengusaha UMKM dan pengusaha besar. Secara konteks, sistem atau pola, maupun metode usaha, mereka semua sama.

Ia menjelaskan perbedaan antara pengusaha UMKM dan pengusaha besar hanya terletak pada skala usaha dan aset yang dimiliki.

“Mereka sejatinya sama-sama pengusaha. Perbedaan antara mereka adalah yang satu pengusaha di sektor ultra mikro, yang satu pengusaha besar. Di mana yang membedakan hanya skala usaha maupun aset yang dimiliki,” tambahnya.

Untuk mendukung perubahan istilah ini, Maman meminta langsung kepada Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi, agar segera membuat surat edaran terkait penggantian istilah "pelaku" menjadi "pengusaha" UMKM.

"Saya akan minta langsung ke Dirut PNM, bahkan bisa membuat edaran bukan lagi imbauan tetapi instruksi bagi AO-AO di daerah, untuk bukan lagi menyebut pelaku usaha mikro tetapi pengusaha mikro,” ungkapnya.

Selain itu, saat ini Indonesia memiliki sekitar 65 juta pengusaha UMKM yang tersebar di seluruh wilayah. Maman berharap agar jumlah tersebut tidak terus bertambah, melainkan bisa diarahkan untuk meningkatkan skala usaha mereka.

“Ibarat punya anak banyak, kalau tak mampu merawatnya sama saja bohong. Ini menjadi tugas bersama untuk mendorong mereka maju,” tutup Maman.

Reporter: Ayu

Sumber: Merdeka.com

Harapan Pelaku Wirausaha ke Prabowo: Pengusaha dan Pemerintah Bisa Makin Mesra

Peran Penting UMKM Pulihkan Pertumbuhan Ekonomi
Perajin menyelesaikan kerajinan dari bahan rotan di Jakarta, Senin (13/9/2021). UMKM akan menjadi sektor dunia usaha yang memagang peranan penting dalam pemulihan ekonomi karena telah berkontribusi sebagai penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Komunitas Pengusaha TDA (Tangan Di Atas) resmi meluncurkan program Pesta Wirausaha Nasional (PWN) 2025. Acara peluncuran ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom, dihadiri oleh dua sosok penting dalam perjalanan TDA: Presiden TDA 8.0, Eko Desriyanto, dan Presiden TDA 1.0, Iim Rusyamsi, dan seluruh anggota se-Indonesia.

Dalam arahannya, keduanya menyampaikan semangat dan harapan untuk PWN 2025 sebagai ajang kolaborasi dan pemberdayaan bagi seluruh pelaku usaha di Indonesia.

Presiden TDA 8.0, Eko Desriyanto, mengatakan dengan diluncurkannya program ini maka kami siap menggelar acara PWN 2025. Dan acara tahunan untuk kali ini mengusung tema besar, Elevate Your Journey yang mencerminkan misi TDA untuk terus mendukung perkembangan wirausaha Indonesia, yang akan diadakan pada tanggal 17-19 Januari 2025 di Gedung SMESCO, Jakarta.

“Pesta Wirausaha Nasional 2025 adalah wujud dari komitmen TDA untuk terus mendukung dan memajukan wirausahawan di Indonesia. Dengan mengusung tema Elevate Your Journey, kami berharap dapat memberikan pengalaman baru dan semangat yang lebih besar bagi para pelaku usaha untuk berkembang ke level berikutnya,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Eko, di bawah komando pemerintahan Pak Prabowo, sektor dunia usaha mendapatkan perhatian lebih dari pemerintahan sekarang. baik dari skala mikro, menengah, maupun besar.

Oleh karena itu PWN 2025 diharapkan menjadi wadah bagi para wirausahawan dalam membangun jaringan, bertukar pemikiran, demi kamajuan dunia usaha dan industri sebagai pilar membangun eknomi Indonesia yang lebih baik.

“Di tangan Pak Presiden Prabowo harapannya harmonisasi antara Pemerintah dan Pengusaha lebih erat sehingga tujuan dan cita-cita membawa ekonomi Indonesia yang lebih baik bisa terwujud,”ujar Eko lagi.

Sejarah TDA

Sementara itu, Presiden TDA 1.0, Iim Rusyamsi, menambahkan, dirinya mengenang sejarah TDA dan pentingnya peran Pesta Wirausaha, pasalnya ajang ini sebagai momentum berkumpulnya para wirausahawan.

“Sejak awal berdirinya TDA, Pesta Wirausaha sudah menjadi wadah bagi wirausaha dari berbagai latar belakang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman, dan inspirasi. PWN 2025 ini juga menjadi ajang perayaan ulang tahun TDA ke-19, mengingatkan kita akan tujuan besar TDA untuk meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia,” kata Iim Rusyamsi.

Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama, selain menyampaikan harapan dan inspirasi, General Manager PWN 2025, Firdaus Usman, menjelaskan pentingnya acara ini bagi para sponsor dan exhibitor. Dimana Event ini bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga sebuah platform strategis bagi sponsor, exhibitor, dan seluruh peserta untuk memperluas jaringan, membangun kerjasama, dan bertemu dengan calon partner bisnis potensial.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya