Bos BRI Sebut Geliat UMKM Masih Positif

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso mengatakan, geliat ekonomi di UMKM menurun tetapi masih di atas 100 persen.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Nov 2024, 14:45 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 14:45 WIB
Bos BRI Sebut Geliat UMKM Masih Positif
Direktur Utama BRI Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Rabu (13/11/2024). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Sunarso mencatat geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih tetap positif. Namun, ada tren penurunan dari waktu ke waktu.

Hal tersebut tertuang dalam indeks bisnis UMKM yang dibentuk oleh BRI. Setidaknya ada 3 indeks yang dibuat dalam lingkup UMKM.

"Pertama adalah mengukur geliat ekonomi di UMKM, itu yang pertama itu, dan kita lihat selama 3 bulan yang lalu itu geliat ekonomi itu di UMKM itu menurun, tapi masih di atas 100 persen, tapi yang jelas terjadi penurunan," ujar Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Mengacu pada data yang ditampilkan, indeks bisnis UMKM tercatat sebesar 102,9 persen pada kuartal I-2024, kemudian meningkat ke 109,9 persen di kuartal II-2024. Namun, angka itu kembali turun ke posisi 102,6 persen pada kuartal III-2024.

"Penurunannya yang diukur apa? Omzetnya UMKM menurun, terus kemudian pembelian oleh UMKM menurun, penjualan tadi menurun, dan penggunaan tenaga kerja dan lain-lain menurun," ujar Sunarso.

Tren penurunan juga terlihat pada diagram Ekspektasi Indeks Bisnis UMKM 3 Bulan Mendatang. Dia mencatat rasionya masih berada di atas 100 persen meski pada kuartal III-2024 mengalami penurunan ke 122,3 persen dari sebelumnya 126,4 persen di kuartal II-2024.

"Kemudian kita lihat bagaimana ekspektasi UMKM 3 bulan ke depan? Berarti di kuartal 4 ini. Ternyata ekspektasinya menjadi agak pesimis dan itu ditunjukkan oleh panah merah itu yang menurun, dari indeksnya 126 menjadi 122," tuturnya.

Indeks Kepercayaan Pelaku UMKM Kepada Pemerintah juga mengalami penurunan. Dari 130,4 persen di kuartal II-2024 menjadi 125,9 persen pada kuartal III-2024. Sunarso menegaskan keseluruhan indeks mengenai UMKM itu masih berapa pada posisi optimis di atas 100 persen.

"Terakhir adalah indeks kepercayaan UMKM terhadap kemampuan pemerintah dalam mengelola ekonomi. Itu juga ternyata menurun dari 130 menjadi 125, tapi masih di atas 100 artinya ya enggak pesimis-pesimis banget," pungkasnya.

 

 

UMKM Wajib Kenali Teknologi, Kunci Daya Saing di Era Digital

Oscar Darmawan, Herman Widjaja, Helmy Yahya dalam Acara InspiraFest 2024 pada Sabtu (9/11/2024). (Foto: Liputan6.com/Satrya B)
Oscar Darmawan, Herman Widjaja dan Helmy Yahya dalam Acara InspiraFest 2024 pada Sabtu (9/11/2024). (Foto: Liputan6.com/Satrya B)

Sebelumnya, pada era digital, teknologi menjadi kunci penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat bertahan dan berkembang.

CTO of Tokopedia, Herman Widjaja menuturkan, teknologi memungkinkan UMKM untuk menjangkau pasar lebih luas tanpa bergantung pada toko fisik. "Dengan platform digital seperti Tokopedia, UMKM dapat membuka toko online dan mengakses pelanggan di seluruh Indonesia," ujarnya pada acara InspiraFest 2024, Sabtu (9/11/2024).

Selain itu, Widjaja juga menyoroti pentingnya digital presence yang kuat terutama melalui media sosial, sehingga bisnis dapat terlihat lebih profesional dan menarik di mata para konsumen.

Sementara itu, CEO Indodax, Oscar Darmawan menekankan pentingnya untuk memilih teknologi sesuai dengan kebutuhan bisnis. Contohnya menggunakan kecerdasan buatan (AI), tetapi di sisi lain, meskipun teknologi ini bermanfaat tetapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"UMKM perlu memantau teknologi yang relevan, namun jangan terburu-buru agar biaya tetap terjangkau," ungkap Darmawan.

Widjaja juga menambahkan, produktivitas SDM dalam UMKM juga perlu ditingkatkan agar bisnis lebih kompetitif. "Tanpa peningkatan produktivitas, sulit bagi UMKM untuk bersaing.”

Founder of Yahya & Yahya, Helmy Yahya juga setuju hal tersebut. “Di era digital dan geopolitik yang dinamis ini, UMKM harus siap mengikuti perkembangan agar tidak tertinggal,” ujarnya.

Ketiga sosok itu menegaskan, dengan kombinasi teknologi yang tepat, kehadiran digital, serta SDM yang berkualitas, setiap UMKM di Indonesia dapat memperkuat daya saing dan berkontribusi besar pada ekonomi nasional.

KKP Siapkan Ribuan UMKM Pasok Menu Makan Bergizi Gratis Pakai Ikan

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo dalam Bincah Bahari di Kantor KKP, Jakarta, Senin (11/11/2024). (Arief/Liputan6.com)
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo dalam Bincah Bahari di Kantor KKP, Jakarta, Senin (11/11/2024). (Arief/Liputan6.com)

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengantongi data sejumlah unit usaha sektor perikanan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang bakal dijalankan pada 2025 ini diusulkan akan memuat menu yang berasal dari laut.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo, menyampaikan bahwa data-data tersebut mencakup hampir 3 ribu usaha berskala mikro hingga menengah.

"Kami juga sudah mengidentifikasi dan mendata, serta database ini akan kami serahkan dan kami bagi antar instansi terkait dengan koperasi perikanan yang bisa menjadi mitra dalam penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis," ujar Budi dalam acara Bincang Bahari di Kantor KKP, Jakarta, Senin (11/11/2024).

"Jadi, kami memiliki data 2.802 unit usaha skala mikro, 69 unit usaha kecil, dan 13 unit usaha menengah," imbuhnya.

Tidak berhenti di situ, Budi menegaskan bahwa pihaknya turut memperkuat usaha-usaha tadi agar dapat ikut dalam rantai pasok program Makan Bergizi Gratis. Penguatan juga dilakukan pada koperasi dan UMKM agar dapat menstimulasi ekonomi masyarakat, khususnya di sektor perikanan dan kelautan.

"Sampai saat ini, KKP telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi, Dinas Koperasi, dan berbagai pihak lainnya untuk membantu membina. Sehingga koperasi ini aktivitasnya semakin menguat dan mendukung pergerakan ekonomi masyarakat terkait pengolahan perikanan baik perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan, maupun pemasaran," bebernya.

Budi menegaskan bahwa data unit usaha tersebut bisa dibagikan ke kementerian dan lembaga lain dalam upaya meningkatkan keterlibatan UMKM perikanan untuk program MBG.

"Data-data ini akan kami bagikan kepada kementerian terkait dalam rangka mendukung program MBG," tegasnya.

Sosialisasi Menu Ikan

Budi menuturkan, KKP sudah meningkatkan upaya mengenalkan menu ikan dalam Makan Bergizi Gratis, termasuk melakukan uji coba di sejumlah titik.

"Pertama, melalui percontohan makanan atau sajian kepada anak sekolah, kemudian kepada ibu hamil di posyandu dan balita," katanya.

"Kedua, sosialisasi dan edukasi kepada anak sekolah tentang pentingnya mengonsumsi ikan serta manfaatnya bagi masyarakat," lanjutnya.

Data mengenai unit usaha koperasi dan UMKM tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dalam mendukung pelaksanaan MBG ke depannya.

"Ini menjadi hal-hal yang kami sajikan dan sediakan untuk mendukung kelancaran program ini," pungkas Budi Sulistiyo.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya