Mendag Budi Santoso: Harga MinyaKita Turun dalam 2-3 Hari

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menuturkan, harga MinyaKita akan turun dalam 2-3 hari ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Nov 2024, 13:15 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2024, 13:15 WIB
Mendag Budi Santoso: Harga MinyaKita Turun dalam 2-3 Hari
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga MinyaKita tidak naik lagi di beberapa daerah. (dok: Tira)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga MinyaKita tidak naik lagi di beberapa daerah. Seiring hal itu, Kemendag juga memastikan harga MinyaKita turun dalam dua hari ini.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. “Ya 2-3 hari sudah turun,” tutur Budi setelah Rapat Koordinasi Nasional Natal dan Tahun Baru di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (28/11/2024), seperti dikutip dari Antara.

Budi Santoso menuturkan, kini tren harga MinyaKita telah mulai turun. Akan tetapi, Kementerian Perdagangan, satgas pangan dan juga beberapa Kementerian/lembaga terkait akan terus berkoordinasi untuk memastikan supaya MinyaKita tidak naik lagi di beberapa daerah.

Kini harga rata-rata MinyaKita secara nasional Rp 17.100 per liter. Akan tetapi, di daerah antara lain Jawa, Sumatera masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700.

Kenaikan harga MinyaKita, menurut Budi didorong karena distribusi dari distributor ke pengecer tidak lancar.

Budi, pasokan minyak goreng terbilang tidak ada masalah dan kebutuhan domestic market obligation telah terpenuhi.

"Dari pasokan tidak ada masalah, jadi ada masalah-masalah kecil saja mungkin di lapangan karena permintaan meningkat, sehingga perlu persiapan dari para distributor dan pengecer," kata Budi.

Sebelumnya, Budi memastikan harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita yang saat ini mengalami kenaikan di atas harga eceran tertinggi (HET), bisa normal kembali pada pekan ini.

"Kita pastikan bahwa mulai minggu ini mudah-mudahan sudah tidak ada lagi daerah-daerah tertentu yang harganya naik," kata Budi usai memantau harga dan pasokan sembako di Pasar Prawirotaman, Kota Yogyakarta, DIY, Senin, 25 November 2024.

Budi menuturkan, secara nasional harga MinyaKita memang mengalami kenaikan, akan tetapi dia menyebut kenaikannya tidak terlalu signifikan.

Selain itu, Budi mengatakan, kenaikan harga MinyaKita tersebut tidak terjadi di semua daerah.

Mendag Blusukan ke Pasar Klaten Cek Harga Minyakita hingga Beras, Ini Hasilnya

Mendag Budi Santoso
Di Bantul, Senin (25/11/2024), Mendag Budi Santoso menyebut kerugian yang dialami masyarakat dari praktik nakal satu SPBU di Sleman mencapai Rp1,4 miliar per tahun. (Kukuh Setyono)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Gedhe, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terpantau stabil dan ketersediaannya cukup. Hal itu menunjukkan kesiapan menghadapi momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

“Setelah melihat sendiri di lapangan, harga-harga komoditas di Pasar Gedhe, termasuk beras, MINYAKITA, hingga cabai, cenderung normal. Bahkan, ada yang cenderung lebih murah. Kami harap harga terus stabil dan terjangkau masyarakat. Kami akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan untuk Nataru,” kata Mendag Budi, di Klaten, Jumat (22/11/2024).

Mendag Budi juga mengatakan, pemerintah terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan momen Nataru dapat dilewati dengan baik. Selain itu, pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan harga bapok terus stabil setelah momen Nataru.

Menurutnya, dalam menjaga stabilitas harga bapok, perlu ada keseimbangan harga di pasar yang menjaga kepentingan produsen dan kepentingan konsumen.

“Jangan terlalu turun agar tidak memberatkan produsen dan jangan terlalu naik agar tidak memberatkan konsumen," kata Mendag.

Dalam pantauan harga ke Pasar Gedhe hari ini, harga-harga komoditas yang terpantau stabil dibanding minggu lalu, antara lain beras premium Rp14.000/kg, beras medium Rp13.000/kg, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Rp12.500/kg, gula pasir Rp16.500/kg, minyak goreng kemasan premium Rp19.000/liter, harga MINYAKITA Rp15.700/liter, minyak goreng curah Rp17.000/liter, dan tepung terigu kemasan premium Rp11.500/kg.

Selanjutnya, daging sapi Rp120.000/kg, daging ayam ras Rp33.000/kg, telur ayam ras Rp24.500/kg, cabai merah keriting Rp20.000/kg, cabai rawit merah Rp20.000/kg, bawang merah Rp38.000/kg, bawang putih kating Rp42.000/kg, dan bawang putih honan Rp35.000/kg.

Waspada Inflasi Melonjak Gara-Gara Harga MinyaKita Naik

MinyaKita
KPPU menemukan penjualan bersyarat atau tying agreement dalam bentuk persyaratan untuk setiap pembelian 10 pack MinyaKita, isi 6 botol per pack, pedagang diwajibkan membeli 1 kotak margarin merek tertentu, isi 60 bungkus, dari distributor

Sebelumnya, lonjakan harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita menjadi perhatian serius karena berpotensi mendorong inflasi.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, menyatakan bahwa kenaikan ini bisa meningkatkan biaya produksi barang dan memicu kenaikan harga produk di tingkat konsumen.

Kenaikan MinyaKita dan Dampaknya terhadap Inflasi

Esther menjelaskan bahwa kenaikan harga MinyaKita dapat menyebabkan inflasi berbasis kenaikan biaya produksi (cost-push inflation).

“Kenaikan harga MinyaKita pasti berdampak pada biaya produksi yang lebih tinggi, menaikkan harga barang, dan pada akhirnya menekan daya beli masyarakat,” ungkapnya dikutip dari ANTARA, Senin (18/11/2024).

Lonjakan harga ini menjadi perhatian khusus menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di mana permintaan bahan pokok cenderung meningkat.

Menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga MinyaKita kini mencapai Rp17.058 per liter, naik 1,05 persen dari HET Rp15.700 per liter.

Tantangan Distribusi dan Produksi

Selain kenaikan harga MinyaKita, minyak goreng curah juga mengalami kenaikan menjadi Rp17.119 per liter. Faktor utama yang memengaruhi adalah fluktuasi harga minyak sawit mentah (crude palm oil).

Secara keseluruhan, 188 kabupaten/kota melaporkan kenaikan harga minyak goreng, dengan penyumbang utama berasal dari minyak curah (146 kabupaten/kota), MinyaKita (82 kabupaten/kota), dan minyak premium (79 kabupaten/kota).

Bambang Wisnubroto, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, menyoroti 32 daerah prioritas di Indonesia Timur, di mana harga MinyaKita bahkan melampaui Rp18.000 per liter.

Langkah Strategis untuk Pengendalian Harga

Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan Minyakita, yang masuk ke dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR).
Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan Minyakita, yang masuk ke dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR).

Esther merekomendasikan tiga langkah utama untuk mengatasi potensi inflasi:

Menstabilkan biaya bahan bakar, sehingga rantai distribusi tetap efisien.

Menjamin kelancaran distribusi minyak goreng ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya daerah dengan kenaikan harga tinggi.

Memastikan pasokan minyak goreng mencukupi untuk mencegah lonjakan harga lebih lanjut.

"Kunci utama adalah menjaga inflasi terkendali melalui stabilisasi harga pangan dan kelancaran distribusi. Dengan demikian, daya beli masyarakat dapat tetap terjaga, terutama jelang libur Natal dan Tahun Baru,” tambah Esther.

Tindakan Tegas Kemendag terhadap Pelanggaran HET

Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) bekerja sama dengan Satgas Pangan POLRI akan melakukan pengawasan intensif. Tindakan tegas akan diambil terhadap pengecer yang menjual MinyaKita di atas HET, sesuai Permendag Nomor 18 Tahun 2024.

“Kami akan memberikan tindakan tegas, termasuk shock therapy, kepada pasar agar patuh menjual sesuai HET,” tegas Bambang.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya