Tunjukkan Komitmen, BRI bersama Holding Ultra Mikro Tingkatkan Daya Saing UMKM Lewat Sertifikasi BPOM

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam kesempatan terpisah mengungkapkan bahwa program sertifikasi BPOM tersebut selaras dengan upaya BRI dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.

oleh Wuri Anggarini pada 11 Des 2024, 07:10 WIB
Diperbarui 11 Des 2024, 07:13 WIB
Tunjukkan Komitmen, BRI bersama Holding Ultra Mikro Tingkatkan Daya Saing UMKM Lewat Sertifikasi BPOM
UMKM binaan BRI. (c) Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan anggota Holding Ultra Mikro PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam mendukung Menteri BUMN Erick Thohir meningkatkan daya saing UMKM dilakukan lewat berbagai program.

Erick Thohir sendiri sebelumnya pada akhir November 2024 telah mengantongi kesepakatan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk meningkatkan jumlah produk UMKM yang memenuhi standar BPOM. Ada 3 langkah strategis yang dilakukan untuk memenuhi tujuan tersebut, yaitu memaksimalkan ekosistem pasar digital (PaDi) UMKM, memanfaatkan database program PNM Mekaar dan digitalisasi sinergitas untuk konsolidasi database.

“Program pertama mungkin beberapa bulan ke depan kita tuntaskan bagaimana semua bisa tersertifikasi. Nanti program berikutnya, tadi disampaikan, kita bisa memilih ada program PNM Mekaar, yaitu ibu-ibu di desa-desa yang menempat pinjaman Rp 1-5 juta yang jumlahnya 21,2 juta,” jelas Erick Thohir.

Selaras dengan Upaya Pemberdayaan BRI

Tunjukkan Komitmen, BRI bersama Holding Ultra Mikro Tingkatkan Daya Saing UMKM Lewat Sertifikasi BPOM
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari. (c) Istimewa

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam kesempatan terpisah mengungkapkan bahwa program sertifikasi BPOM tersebut selaras dengan upaya BRI dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Hal ini juga menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan potensi dan kapasitas pelaku UMKM di tanah air, mengingat UMKM memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

"Konsep pemberdayaan kami sungguh komprehensif dan terukur, serta dapat dimonitor dengan baik," ujar Supari. Dalam hal ini, BRI menjalankan program pemberdayaan UMKM melalui tiga fase, yakni fase dasar, integrasi dan interkoneksi. Di fase dasar, BRI melakukan mapping UMKM dengan sistem self-assessment naik kelas dengan menggunakan indikator yang sudah difasilitasi oleh BRI.

Kemudian di fase integrasi, BRI akan mengintegrasikan sistem dan database dengan kementerian/lembaga terkait sehingga menjadi data center UMKM. Langkah terakhir, BRI melakukan integrasi antara sistem dan database milik Perseroan, kementerian/lembaga terkait serta koneksi dengan instansi eksternal terkait perizinan, sertifikasi halal, UMKM ekspor.

Langkah Penting UMKM Tembus Pasar Lebih Luas

Tunjukkan Komitmen, BRI bersama Holding Ultra Mikro Tingkatkan Daya Saing UMKM Lewat Sertifikasi BPOM
Sentra layanan ultra mikro BRI. (c) Istimewa

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi juga memberikan pendapat bahwa kolaborasi dengan BPOM menjadi langkah penting dalam membantu UMKM menembus pasar yang lebih luas. Baik itu domestik maupun global. Ia juga merasa optimis dengan inisiasi Kementerian BUMN bersama BPOM yang mendorong semangat entrepreneurship nasabah binaannya dan keluar dari zona subsisten.

Langkah ini juga sesuai dengan tugas besar PNM dalam memberikan modal intelektual dan sosial selain modal finansial agar tumbuh menjadi masyarakat yang madani. UMKM akan memiliki daya saing lebih dan semakin dipercaya pembeli dengan akses pembiayaan dan pendampingan yang didapat.

Sebagai bentuk dukungan, langkah awal yang PNM lakukan adalah dengan memberikan edukasi tentang pentingnya memiliki izin edar BPOM bagi usaha khususnya di sektor makanan, minuman, dan produk herbal. Melalui edukasi yang ringan dan relevan, PNM berharap dapat terus berkontribusi dalam mendukung percepatan pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.

3 tahun setelah terbentuk pada 2021, Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, PNM dan Pegadaian berhasil melayani 36,1 juta debitur ultra mikro dengan total penyaluran kredit lebih dari Rp 627,6 triliun pada akhir September 2024. Holding UMi juga memperluas layanan melalui 1.025 Unit Senyum di seluruh Indonesia, memberikan akses kepada lebih dari 180 juta masyarakat ke Tabungan mikro.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya