Liputan6.com, Jakarta - Sempat terjadi letupan api pada pompa dispenser SPBU setelah operator melakukan pengisian BBM jenis Pertalite ke kendaraan konsumen pada Kamis, 12 Desember 2024 sekitar pukul 20.40 WIB di SPBU KSO TAC 34.13402 Jl. Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Timbulnya letupan dan api pada pompa dispenser diduga akibat adanya korsleting pada jaringan kelistrikan pada pompa dispenser SPBU, tetapi api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari dua menit dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) oleh operator SPBU yang dengan sigap bertindak.
Baca Juga
Area Manger Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menjelaskan saat ini telah dilakukan penghentian sementara operasional SPBU tersebut dan telah dilakukan pengecekan untuk memastikan kondisi SPBU dalam keadaan aman.
Advertisement
"Untuk sementara, sebagai alternatif bagi masyarakat dapat melakukan pengisian BBM di SPBU 34.13403 Jl. Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Utara yang berjarak sekitar 650 meter dari lokasi kejadian,” ujar Eko seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (13/12/2024).
Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan stok dan kelancaran distribusi BBM bagi masyarakat di wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya.
Untuk informasi mengenai layanan dan produk Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 atau email pcc135@pertamina.com.
BBM Pertamax di Cibinong Viral, Cek Perbedaan SPBU Milik Pertamina dan Swasta
Sebelumnya, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi sorotan masyarakat. Menyusul, laporan kerusakan mesin sejumlah kendaraan usai mengisi BBM jenis Pertamax.
Namun, tidak semua SPBU dikelola langsung oleh PT Pertamina. Sebab, tak sedikit SPBU yang dikelola oleh pihak swasta.
Melansir laman MyPertamina.id, Senin (2/12), saat ini, terdapat tiga macam SPBU Pertamina. Pertama, Corporate Owner Corporate Operate (COCO) artinya SPBU ini murni dimiliki dan dikelola oleh Pertamina.
Kedua, Corporate Owner Dealer Operate (CODO) artinya SPBU ini dimiliki oleh Pertamina namun dikelola oleh pihak swasta. Ketiga, Dealer Owner Dealer Operate (DODO) artinya SPBU ini dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak swasta.
Lalu apakah terdapat perbedaan antara SPBU yang dikelola Pertamina dan swasta?
Pertamina telah menetapkan standar yang berlaku di semua outlet Pertamina maupun swasta. Dengan ini, semua SPBU diklaim memiliki kualitas dan nilai toleransi yang sama dengan standar Pertamina.
Sementara cara membedakan kode SPBU Pertamina bisa terlihat dari dua angka yang berada di awal. Misalnya, ketika Anda menemukan kode 31.XXXXX atau 34.XXXXX, angka yang berada di posisi awal itulah yang merupakan kode wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah atau Jawa Timur.
Sebagai contoh: kode SPBU Pertamina dengan awalan angka 3 merupakan SPBU yang berada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Sedangkan untuk kode SPBU Pertamina dengan awalan angka 5 menandakan lokasi SPBU tersebut berada di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Advertisement
Kode SPBU Pertamina
Selanjutnya, angka kedua setelah penunjukan daerah merupakan kode kepemilikan. Jika angka 1, maka hal ini berarti SPBU tersebut merupakan kepemilikan dan dikelola Pertamina sendiri (COCO).
Apabila terdapat angka 3, maka hal ini berarti SPBU tersebut merupakan milik Pertamina namun dikelola oleh pihak swasta (CODO). Yang terakhir, jika terdapat angka 4 maka hal ini berarti SPBU tersebut sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta (DODO).
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar harga BBM Pertamina serta lokasi SPBU terdekat, kunjungi laman resmi Pertamina atau dengan mengunduh aplikasi MyPertamina melalui hp Anda.
Hasil Uji Pertamax di SPBU Cibinong, Jawa Barat
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha PT Pertamina (Persero) merilis hasil uji lab sampel-sampel Pertamax dari SPBU di Cibinong dan beberapa wilayah lainnya oleh Lemigas.
Hasilnya dinyatakan bahwa kualitas Pertamax telah memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.
"Hasil uji lab dari Lemigas menyatakan bahwa produk Pertamax on spec sesuai ketentuan Dirjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/11).
Terkait kendaraan-kendaraan yang dilaporkan mengalami kendala mesin diduga akibat dari pengisian Pertamax di SPBU wilayah Cibinong, Bogor. Heppy menyatakan bahwa pihaknya terus memonitor kondisi tersebut dan masih melanjutkan kajian bersama LAPI ITB.
Heppy menyampaikan pihaknya segera mengatasi kejadian ini, begitu mendapatkan informasi dari konsumen.
Saat itu, Pertamina Patra Niaga langsung bergerak cepat mengambil sampel di SPBU asal pengisian kendaraan dan sampel BBM dari kendaraan yang dilaporkan terkendala mesin untuk dibawa ke Lemigas dan Pertamina Patra Niaga menggandeng LAPI ITB untuk pengujian mesin kendaraan (24/11).
Pertamina mengimbau untuk konsumen terus melakukan perawatan kendaraan rutin di bengkel resmi dan menggunakan bahan bakar kualitas sesuai spesifikasi kendaraan, sehingga performa tetap optimal.
Advertisement