Liputan6.com, Jakarta - Mantan CEO Suzuki Motor Corp, Osamu Suzuki meninggal dunia pada usia 94 tahun akibat penyakit kanker yang dideritanya.
Suzuki dikenal sebagai pemimpin yang membawa Suzuki Motor dari produsen kendaraan mini di Jepang menjadi pemain global yang disegani.
Lahir pada 30 Januari 1930 dengan nama Osamu Matsuda, dia memulai kariernya di dunia perbankan setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Chuo di Tokyo.
Advertisement
Pada 1958, dia bergabung dengan Suzuki Motor setelah menikahi putri presiden perusahaan saat itu, Shunzo Suzuki, dan mengambil nama keluarga istrinya, sebuah tradisi umum di Jepang. Dilansir dari abc news pada Senin, (30/12/2024).
Dia menjabat sebagai CEO Suzuki Motor pada 1978 dan menjadi presiden perusahaan keempat pada 1979. Di bawah kepemimpinannya, Suzuki meluncurkan mobil mini yang terjangkau yang menjadi hit besar di pasar global.
Salah satu pencapaian terbesar Suzuki adalah menjadikan Suzuki Motor sebagai produsen mobil Jepang pertama yang memulai produksi lokal di India.
Mobil-mobilnya sangat populer di sana, menjadikan India salah satu pasar terbesar Suzuki hingga saat ini. Di bawah kepemimpinannya, penjualan perusahaan meningkat lebih dari sepuluh kali lipat, mencapai 3 triliun yen (sekitar USD 19 miliar) pada 2000-an.
Osamu Suzuki juga dikenal atas pandangannya yang sederhana tetapi mendalam tentang bisnis. "Membuat produk berkualitas baik dengan harga rendah adalah dasar dari manufaktur," katanya dalam sebuah wawancara. Dia juga menekankan pentingnya memahami akar rumput dan sering menghabiskan waktu di pabrik untuk mendapatkan ide baru dan memahami kebutuhan produksi.
Bangun Kerja Sama
Selain itu, Suzuki membangun kerja sama dengan perusahaan besar seperti General Motors dan Volkswagen. Pada 2019, ia juga membentuk aliansi dengan Toyota Motor Corp. untuk mengembangkan kendaraan self-driving.
Meskipun pesaingnya lebih fokus pada pasar Amerika Serikat dan Tiongkok dengan berbagai macam kendaraan, Suzuki tetap konsisten dengan mobil mini dan kompak, terutama di pasar Asia Selatan dan Tenggara.
Dia mengundurkan diri sebagai presiden pada 2015, menyerahkan posisi tersebut kepada putranya, Toshihiro Suzuki, dan tetap menjadi penasihat perusahaan hingga 2021.
Perusahaan merilis pernyataan resmi yang menyebutkan, “Osamu Suzuki adalah sosok visioner yang selalu menginspirasi. Kami kehilangan seorang pemimpin yang penuh dedikasi dan kebijaksanaan.”
Advertisement