Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan tahap I proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berjalan untuk kompleks gedung pemerintahan (infrastruktur eksekutif). Sebelum nantinya dilanjutkan untuk area legislatif dan yudikatif, yang telah mendapat persetujuan anggaran Rp 48,8 triliun dari Presiden Prabowo Subianto.
Plt Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, pelaksanaan paket fisik terkontrak (2020-2024) untuk pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) masih akan lanjut hingga 2026.
Advertisement
Baca Juga
"Yang batch 1 sudah 97 persen, batch 2 hampir 60 persen. Kalau batch 1 sebagian besar tahun ini sudah rampung. Batch 2 dilanjutkan ke 2025, dan sebagian di 2026," jelas Danis kepada Liputan6.com, dikutip Jumat (24/1/2025).
Advertisement
KIPP IKN berdiri di atas lahan seluas 6.671 ha, dengan area pengembangan seluas 1.759 ha. Pembangunannya terbagi menjadi tiga batch.
Batch 1 proyek IKN total memiliki 40 paket fisik terkontrak, termasuk di dalamnya pembangunan Istana Negara, empat Kantor Kemenko, hingga Kantor Sekretariat Presiden. Total pagu terkontrak di batch 1 ini senilai Rp 25 triliun, dengan progres fisik sekitar 88,20 persen.
Sementara untuk batch 2 yang memiliki 31 paket fisik, progresnya sekitar 46,71 persen. Adapun total pagu anggaran terkontrak untuk paket pengerjaan ini sebesar Rp 27,68 triliun.
Sedangkan untuk batch 3 dengan 35 paket, progres fisiknya memang baru mencapai 8,61 persen. Dengan total pagu anggaran terkontrak senilai Rp 30,72 triliun.
Hotel Nusantara Sudah Beroperasi
Desember 2024 juga berkesempatan untuk mengunjungi proyek IKN. Selain gedung perkantoran, sejumlah sarana prasarana di IKN juga telah terbangun dan beroperasi. Beberapa di antaranya semisal Hotel Nusantara dan Rumah Sakit Hermina Nusantara.
Adapun Hotel Nusantara jadi pionir pembangunan proyek swasta di IKN, dengan proses peletakan batu pertama (groundbreaking) pada September 2023 silam, disusul RS Hermina Nusantara pada bulan berikutnya.
Selain telah beroperasi penuh, General Manager Swissotel Nusantara Chrestian Pesik mengungkapkan, Hotel Nusantara terus berbenah untuk menyediakan fasilitas tambahan lain untuk para tamu.
"Secara menyeluruh hotel ini telah beroperasi. Kamar ha semua sudah dibuka, totalnya ada 191 kamar. Kemudian ada satu outlet dari mitra kita, namanya Nusa Restaurant. Kemudian nanti ada pool bar dengan spa, (rampung) akhir bulan atau kuartal pertama 2025," jelasnya.
Hotel Nusantara jadi bagian dari proyek kawasan terpadu besutan Konsorsium Nusantara pimpinan Agung Sedayu Group, yang telah dilakukan groundbreaking pada 21 September 2023, dan mulai beroperasi Agustus 2024.
Nilai investasi untuk kawasan terpadu itu mencapai Rp 20 triliun. Khusus Hotel Nusantara, itu dibangun dengan luas 20.164 meter persegi dan tinggi bangunan mencapai 43,10 meter. Gedungnya memiliki sembilan lantai dengan enam tipe kamar, yang totalnya berjumlah 191 unit.
Inisiasi pembangunannya dilakukan dalam groundbreaking tahap pertama pada September 2023, yang punya total nilai investasi Rp 23,1 triliun. Selain Konsorsium Nusantara, investor lain yang masuk di tahap pertama pun terdiri dari RS Abdi Waluyo, PSSI, dan Yayasan Innonpark.
Â
Advertisement
RS Hermina Nusantara
Selain Swissotel Nusantara, RS Hermina Nusantara jadi fasilitas publik lain yang kini sudah tersedia di IKN. Proses groundbreaking-nya pun hanya berselang hari setelah Hotel Nusantara, yakni pada 1 November 2023.
Rumah sakit perdana di IKN milik PT Medikaloka Hermina Tbk ini dibangun dengan delapan lantai, di atas lahan seluas 20.718 meter persegi. Dengan modal investasi Rp 650 miliar, pembangunan RS Hermina Nusantara rampung dengan dilakukannya acara soft opening pada Agustus 2024 silam.
Direktur RS Hermina Nusantara Stefanus Doni mengutarakan, secara masterplan rumah sakit tersebut nantinya akan memiliki 200 tempat tidur untuk 8 lantai.
"Tapi itu melihat situasi perkembangan di IKN. Saat ini memang sampai lantai 6. Dan sekarang tempat tidur yang eksisting sekarang 50. Dan sekarang pengerjaan untuk menambah dari 50 menjadi 100 (tempat tidur). Januari (2025) akhir targetnya selesai," jelasnya beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, inisiasi pembangunan RS Hermina Nusantara dilakukan dalam groundbreaking tahap kedua di November 2023. Total investasi yang tertampung pada tahap itu senilai Rp 13,1 triliun. Dengan melibatkan 9 investor, mulai dari RS Hermina, Pakuwon Group, Jakarta Intercultural School (JIS), Mayapada Hospital, Astra Internasional, Kementerian Perhubungan, BPJS Ketenagakerjaan, Bank Indonesia, dan PLN.