Liputan6.com, Jakarta - Bank Dunia merilis laporan yang berjudul Global Economic Prospects. Dalam laporan ini Bank Dunia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global pada 2025 dan 2026 berada di level moderat.
Pertumbuhan ekonolmi global terlihat stabil seiring dengan inflasi terkendali dan pelonggaran moneter sejumlah negara yang mendukung aktivitas.
Baca Juga
Dikutip dari laporan tersebut, Senin (27/1/2025), Bank Dunia memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi global masih di kisaran 2,7%, seiring dengan meningkatnya perdagangan dan investasi.
Advertisement
Khusus untuk Indonesia, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi masih stabil pada 5% di 2024. Angka ini akan meningkat sedikit menjadi 5,1% pada 2025 dan 2026.
Pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah reformasi yang mencakup liberalisasi perdagangan, stabilisasi makroekonomi, dan reformasi perusahaan publik membantu mengintegrasikan Indonesia ke dalam ekonomi global.
Inflasi di Indonesia diperkirakan tetap terkendali, dan Bank Indonesia diperkirakan akan melanjutkan kebijakan moneter yang mendukung dengan mempertahankan suku bunga rendah.
Ada sejumlah risiko yang akan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Paling utama adalah ketidakpastian kebijakan global dan potensi perlambatan ekonomi di negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat (AS).
Ekonomi Terbesar ke-8
Sebelumnya, Indonesia berhasil meraih posisi yang mengesankan sebagai ekonomi terbesar ke-8 di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP) pada tahun 2024. Data peringkat ekonomi negara tersebut diperoleh dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
Tercatat, hasilnya China menjadi negara diposisi pertama dengan capaian PBD senilai USD37,07 Triliun atau setara Rp 600 Kuadriliun (1 USD = Rp 16,188.2 ).
Posisi Selanjutnya
Kemudian posisi kedua, ada Amerika Serikat dengan capaian PDB sebesar USD29,17 triliun atau setara Rp472,2 Kuadriliun. Negeri paman Sam kali ini kalah dari Cina.
Untuk posisi ketiga, adalah India dengan capaian PDB sebesar USD16,02 triliun atau setara Rp259,3 kuadriliun. Keempat, Russia capaian PDB-nya mencapai USD6,91 triliun atau setara Rp 111,8 kuadriliun.
Kelima, Jepang capaian PDB senilai USD6,57 triliun atau setara Rp 106,3 kuadriliun. Keenam, Jerman capaian PDB-nya mencapai USD6,02triliun atau setara Rp 97,4 kuadriliun.
Ketujuh, Brazil capaian PDB-nya mencapai USD4,7 triliun atau setara Rp 76 kuadriliun. Kedelapan, Indonesia capaian PDB-nya senilai USD4,66 triliun atau setara Rp 75,4 kuadriliun sama dengan Brazil.
Advertisement
Kalahkan Pancis dan Inggris
Kesembilan, Prancis capaian PDB senilai USD4,36 triliun atau setara Rp 70,5 kuadriliun. Kemudian di posisi kesepuluh, United Kingdom (UK) capaian PDB-nya mencapai USD4,28 triliun atau setara Rp 69,2 kuadriliun.
Posisi ini membawa Indonesia melewati negara-negara maju, seperti Prancis dan Inggris. Hal itu mencerminkan laju pertumbuhan yang signifikan di tengah berbagai tantangan global yang ada.