Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi merespons dugaan penyebab kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi imbas dari rem blong. Dia menyerahkan penyelidikan kepada aparat penegak hukum (APH) termasuk kepolisian.
Truk angkutan galon diduga mengalami kegagalan fungsi pengereman atau rem blong dan menyebabkan kecelakaan maut. Dudy menjelaskan, proses pengecekan kendaraan termasuk uji KIR terus dilakukan secara rutin.Â
Advertisement
Baca Juga
"Jadi upaya-upaya seperti KIR segala macam itu sudah kami lakukan dan itu juga merupakan tugas dan tanggung jawab bersama untuk memastikan kendaraan yang beroperasi di jalanan sudah layak jalan," terang Dudy di kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Advertisement
Kendati begitu, merespons kecelakaan yang ada di GT Ciawi, Dudy menyerahkan prosesnya ke penegak hukum. Termasuk menelusuri dugaan kelalaian dalam pemeriksaan atas kondisi pengereman dari truk pengangkut galon.
"Namun demikian bahwa ketika terjadi kecelakaan sebagaimana yang terjadi semalam maka kewenangan itu kemudian menjadi kewenangan aparat penegak hukum," kata Dudy.
"Apakah kelalaian dalam melaksanakan pemeriksaan kendaraan atau satu dan lain halnya," imbuhnya.
Pada konteks ini, meski Kemenhub telah mengerahkan tim, prosesnya tetap akan dilakukan oleh aparat penegak hukum.
"Jadi kami serahkan kepada aparat penegak hukum bahwa apabila memang ada terjadi kelalaian dalam melaksanakan maintenance daripada kendaraannya ataupun hal lain," ujar dia.
Â
Kecelakaan Beruntun
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara sehubungan dengan adanya kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa malam, 4 Februari 2025 yang melibatkan satu truk dan kendaraan lainnya.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan turut berduka cita atas insiden kecelakaan beruntun yang melibatkan satu truk pengangkut galon yang menabrak lima kendaraan minibus lainnya di Gerbang Tol Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Selasa, 4 Februari sekitar pukul 23.30 WIB," kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Kemenhub) Ahmad Yani di Jakarta, Rabu, 5 Februari.
Dugaan Rem Blong
Dia mengungkapkan kronologis kejadian ialah saat truk dengan muatan galon melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta. Kemudian, diduga mengalami kegagalan fungsi rem tepat di gerbang tol sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-tol.Â
Dilaporkan tiga kendaraan hancur terbakar dan tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan," ujarnya.
Kemenhub mencatat, sebanyak 8 orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka dalam peristiwa kecelakaan nahas tersebut. Saat ini, korban telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi yang dekat dengan lokasi kejadian.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan masih mendalami penyebab kecelakaan di gerbang tol Ciawi ini. Tim dari Kemenhub diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang diperlukan.Â
"Kemenhub terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk menangani kecelakaan ini," ungkapnya.
Kemenhub mengimbau kepada seluruh pengguna jalan tol untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Selain itu, para pengemudi untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan.
Â
Advertisement
Buntut Kecelakaan Maut di Tol Ciawi, Kemenhub Panggil Bos Perusahaan Air Minum
Sebelumnya, kecelakaan beruntun yang melibatkan satu truk bermuatan galon dengan nomor polisi B 9235 PYW dan lima kendaraan minibus lainnya pada Selasa (4/2) malam di Gerbang Tol Ciawi 2 Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menanggapi dan menindaklanjuti peristiwa tersebut dengan berkoordinasi dengan berbagai stakeholders terkait.
"Menyikapi kejadian ini, kita tengah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengumpulkan data dan kronologis untuk tindak lanjut pembinaan dengan mengundang semua pihak terkait guna mengantisipasi kejadian berulang di masa mendatang," ungkap Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Sebagai langkah tindak lanjut, Yani menuturkan akan memanggil Pimpinan Perusahaan Air Minum dan Operator Angkutan Barang dan juga melakukan inspeksi keselamatan sekaligus sosialisasi penerapan manajemen keselamatan pada setiap perusahaan yang mengangkut air minum yang beroperasi di lintasan Sukabumi-Jakarta.
"Kemudian kami juga akan terus melakukan pembinaan terhadap pengemudi melalui diklat pengemudi terutama terkait tata cara mengemudi yang benar serta tata cara pengecekan rem sebelum melakukan perjalanan," imbuh Yani.
Adapun, berdasarkan data yang diperoleh dari Mitra Darat, kendaraan truk dengan nomor polisi B 9235 PYW tersebut memiliki status uji berkala yang masih berlaku hingga tanggal 11 Mei 2025.
Pihaknya menekankan kepada seluruh perusahaan angkutan barang agar dapat memastikan kondisi pengemudi dan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan sehingga dapat meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan.
Kemenhub Dalami Kecelakaan Maut di Tol Ciawi
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menurunkan tim untuk mengecek adanya kecelakaan maut beruntun di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor pada Selasa (4/2/2025) malam pukul 23.30 WIB.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami penyebab kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi tersebut.Â
"Tim dari Kemenhub diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang diperlukan. Kemenhub terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk menangani kecelakaan ini," ujar dia, Rabu (5/2/2025).
Berdasarkan informasi yang didapat Kemenhub, kronologis kecelakaan maut ini terjadi akibat truk yang mengalami kegagalan fungsi rem. Truk dengan muatan galon tersebut mengalami rem blong saat melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta, tepat di depan gerbang tol.Â
Sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-tol. Dilaporkan tiga kendaraan hancur terbakar, dan tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan.
Dari kecelakaan ini diperoleh data korban, sebanyak 8 orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka. Korban telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi yang dekat dengan lokasi kejadian.
Yani mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub turut berduka cita atas insiden kecelakaan beruntun di tol, yang lagi-lagi disebabkan oleh rem blong dari kendaraan besar.Â
"Kepada seluruh pengguna jalan tol untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Kepada para pengemudi untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan," tutur dia.
Advertisement