Bangun 3 Juta Rumah, Erick Thohir Minta Bank Swasta Terlibat

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan mengerahkan bank pelat merah mendukung pembiayaan program 3 juta rumah. Namun, dia juga berharap bank swasta ikut terlibat.

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Feb 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 11:00 WIB
Pemulihan Ekonomi Nasional Lewat Rumah Bersubsidi
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/2/2021). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. meyakini tahun ini menjadi tahun pemulihan bagi sektor properti khususnya rumah tapak. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan mengerahkan bank pelat merah mendukung pembiayaan program 3 juta rumah. Namun, dia juga berharap bank swasta ikut terlibat.

Dia menjelaskan, selama ini himpunan bank negara (Himbara) terus aktif mendukung program pemerintah. Tercatat sebanyak 80 persen rumah subsidi dibiayai oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.

"Selama ini juga bank-bank Himbara untuk BTN yang memang 80 persen market daripada pendanaan rumah-rumah subsidi itu ada di kami," kata Erick di Kantor Bank Indonesia, dikutip Rabu (12/2/2025).

Erick juga mengatakan, turut mengerahkan Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, Bank Negara Indonesia mendukung program 3 juta rumah.

"Lalu tadi kita harapkan juga Bank-Bank Himbara seperti Mandiri, lalu Bank Syariah, BTN, BNI untuk terus berkolaborasi," tuturnya.

Melihat skala pembangunan rumah rakyat yang cukup besar, Erick berharap dukungan kemudahan pembiayaan tidak sebatas dilakukan BUMN. Dia mengajak bank-bank swasta juga ikut terlibat.

"Tetapi dengan catatan karena ini masif 3 juta, kita harapkan juga peran dari bank-bank swasta untuk mendukung program pemerintah ini," katanya.

"Jadi tidak kami sendirian saja, tetapi ini program yang masif yang harus didukung untuk kepentingan," sambung Erick Thohir.

 

Rakyat Butuh Rumah

Realisasi Penambahan Kuota FLPP Masih Ditunggu
Kuota FLPP untuk rumah subsidi yang semula hanya 166 ribu unit, akan bertambah hingga 200 ribu unit untuk periode 2024. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rakyat Indonesia banyak yang membutuhkan rumah. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah orang yang belum memiliki rumah atau backlog perumahan.

Erick mencatat, backlog perumahan sudah terlampau jauh. Maka, program 3 juta rumah menjadi penting untuk bisa direalisasikan.

"Tadi rakyat Indonesia yang hari ini sangat membutuhkan perumahan di banyak sektor, yang kita lihat backlognya sendiri sudah terlalu banyak tertinggal saat ini," ungkap Erick di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengungkapkan ada 9,9 juta orang yang belum memiliki rumah.

"Saya tambahkan, backlog (perumahan) sekitar 9,9 juta," ungkapnya.

 

26 Juta Rumah Tak Layak Huni

FOTO: Target Bantuan Rumah Subsidi 2021
Suasana perumahan subsidi di kawasan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). Bantuan pembiayaan perumahan subsidi sebagai upaya memenuhi kebutuhan hunian layak terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Tak berhenti disitu, ternyata masih banyak orang yang memiliki rumah tapi tidak layak huni. Menteri Ara, sapaan akrabnya, mencatat ada 25-26 juta rumah yang perlu direnovasi.

"Rumah yang tidak layak huni, yang harus kita renovasi dengan segera dan masif itu sekitar 25-26 juta," katanya.

"Jadi memang PR (pekerjaan rumah) kita banyak, dengan kondisi yang ada saya pikir ini kolaborasi yang konkret lah," tegas Ara.

Maruarar Sirait Minta Tolong Bank Indonesia

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarat Sirait menegaskan upaya mengejar kesuksesan program 3 juta rumah perlu dilakukan bersama. Salah satunya dengan menggandeng Bank Indonesia (BI).

Menteri Ara mengumpulkan sejumlah pihak terkait dalam membahas rencana program tersebut. Dia mengatakan sudah memulai diskusi dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sejak lama.

"Ini tentu tidak tiba-tiba pertemuan hari ini, pertemuan ini adalah proses yang panjang, kami dengan Pak Gubernur beberapa kali diskusi, bagaimana soal perumahan itu ada beberapa hal yang menjadi perhatian," kata Ara di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

 

Penyediaan Lahan

BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Suasana Perumahan Griya Samaji, Cieseng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Bank Tabungan Negara (BTN) pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Pertama, terkait penyediaan lahan untuk lokasi dibangunnya perumahan. Kedua, tingkat likuiditas untuk mendukung pembiayaan. Ketiga, ketepatan sasaran rumah rakyat. Keempat, kualitas dari perumahan yang dibangun.

"Dari pertemuan ini semangatnya satu, bagaimana kami sebagai Menteri Perumahan menjalankan arahan Presiden Prabowo untuk membangun dan merenovasi rumah 3 juta rumah setahun," urai Ara.

Usai bertemu di Bank Indonesia, ada kesepakatan dukungan dari sisi moneter. Ini jadi bagian penguatan ekosistem.

"Ini benar-benar saya merasa sangat baik, dan saya merasa disupport oleh ekosistem, dan juga oleh Bapak Gubernur Bank Indonesia," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya