Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah memandatangi perjanjian bisnis jual beli emas sebanyak 30 ton emas sepanjang tahun ini. Tetapi Freeport memperkirakan baru bisa memasok paling banyak 28 ton emas Antam di 2025.
“Rencana tahun ini, kami akan bisa produksi kira-kira 24–28 ton emas, dan itu sebagian besar akan kami salurkan ke Antam,” ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas, dikutip dari Antara, Rabu (26/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Sejak 30 Desember 2024, Freeport sudah memproduksi emas batangan dan perak batangan dengan menggunakan lumpur anoda dari PT Smelting, bukan dari Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
Advertisement
Pada 12 Februari 2025, Freeport sudah mulai mengirimkan emas batangan ke Antam seberat 125 kg.
Pengiriman tersebut merupakan bagian dari perjanjian kerja sama bisnis antara Freeport dengan Antam yang mencakup kapasitas 30 ton emas per tahun.
“Nanti ini (produksinya) akan meningkat. Kalau sudah 100 persen, (produksinya) kira-kira 50–60 ton per tahun,” ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Tony membenarkan bahwa Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur mengalami kebakaran pada Oktober 2024. Akan tetapi, yang terbakar adalah smelter tembaganya.
“Tapi precious metal refinery, yang memurnikan emas dan perak, itu tetap berjalan,” ucapnya.
Kapasitas Smelter
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) mengirimkan emas batangan perdana dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) Smelter PTFI ke PT Aneka Tambang Tbk di Pulogadung Jakarta sebanyak 125 kilogram atau senilai Rp 207 miliar dengan kadar kemurnian 99,99 persen.
Dia menjelaskan, PTFI berhasil memproses sekitar 12,56 ton lumpur anoda dari PT Smelting dan dari proses tersebut dihasilkan emas batangan 189 kilogram di mana 125 kilogram fine gold purity 99,99 persen sementara 64 kilogram masih akan di casting ulang agar memenuhi standar fine gold purity.
Dia menambahkan, sebagai perusahaan yang memiliki pengolahan dan pemurnian terintegrasi dalam negeri mulai hulu hingga hilir, PTFI telah mewujudkan hilirisasi tembaga dan saat ini hilirisasi emas dan dalam waktu dekat akan menyusul hilirisasi perak.
"PMR PTFI menjadi salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun serta platinum group metals yaitu 30 kilogram platinum, 375 kilogram paladium," tutur Tony.
Advertisement
