Sejarah THR di Indonesia

Mengenal sejarah THR Lebaran hingga aturan pemberian di Indonesia.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 04 Mar 2025, 19:38 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 19:35 WIB
6 Tradisi Unik Jelang Lebaran di Indonesia
Ilustrasi THR. (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan tambahan penghasilan yang diberikan kepada pekerja di Indonesia menjelang hari raya keagamaan, seperti Idul Fitri, Natal, dan lainnya. Pemberian THR telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan merupakan kewajiban hukum bagi pemberi kerja.

THR tidak hanya bermanfaat bagi pekerja, tetapi juga berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Sejarah THR di Indonesia bermula pada tahun 1951, saat pemerintah di bawah Perdana Menteri Soekiman Wirjosandjojo memberikan tunjangan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS). Awalnya berupa uang muka gaji yang diangsur, kebijakan ini kemudian berkembang dan meluas hingga ke sektor swasta, menjadi hak pekerja/buruh yang diatur dalam peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.

Aturan ini memastikan setiap pekerja mendapatkan haknya menjelang hari raya.

Pemberian THR bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan membantu mereka memenuhi kebutuhan tambahan menjelang hari raya.

THR juga memberikan dampak positif pada perekonomian nasional, mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan bisnis lokal. Dengan memahami sejarah, aturan, dan manfaat THR, kita dapat menghargai pentingnya kebijakan ini bagi pekerja dan perekonomian Indonesia.

Promosi 1

Sejarah THR di Indonesia

Good News Today: Kabar Gembira THR, THR PNS, Harga Bawang Turun
Ilustrasi uang. (via: istimewa)... Selengkapnya

Tradisi pemberian THR di Indonesia memiliki sejarah yang unik. Pada tahun 1951, pemerintah memberikan tunjangan kepada PNS sebagai bentuk peningkatan kesejahteraan.

Namun, awalnya kebijakan ini berupa uang muka gaji yang diangsur, dan menuai kritik. Seiring waktu, pemberian THR meluas ke sektor swasta dan menjadi hak pekerja/buruh, sebuah bukti evolusi kebijakan sosial yang beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.

Perkembangan ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan pekerja. Dari awalnya hanya untuk PNS, THR kini menjadi hak seluruh pekerja di Indonesia, menunjukkan komitmen untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal ini juga mencerminkan dinamika hubungan industrial di Indonesia yang terus berkembang.

Perlu diingat bahwa kebijakan ini terus mengalami penyempurnaan seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Perubahan regulasi dan implementasi di lapangan menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan perlindungan dan kesejahteraan pekerja Indonesia.

Aturan Pemberian THR

Infografis Aturan THR
Infografis Aturan THR (liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya

Aturan pemberian THR diatur dalam peraturan perundang-undungan ketenagakerjaan. THR diberikan kepada pekerja/buruh yang telah bekerja selama satu bulan atau lebih. Besaran THR umumnya setara dengan satu bulan gaji pokok atau rata-rata gaji selama 12 bulan terakhir, tergantung pada kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja. Pembayaran THR wajib dilakukan sebelum hari raya keagamaan tiba.

Ketentuan ini memastikan kepastian hukum dan perlindungan bagi pekerja. Aturan yang jelas memberikan landasan bagi hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dan pemberi kerja. Dengan adanya aturan yang tercantum dalam undang-undang, maka pekerja dapat menuntut haknya jika terjadi pelanggaran.

Perlu diingat bahwa detail aturan dapat berubah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti perkembangan dan informasi terbaru terkait peraturan THR agar pekerja dan pemberi kerja sama-sama memahami hak dan kewajibannya.

Manfaat THR bagi Pekerja dan Perekonomian

Ilustrasi uang rupiah, THR
Ilustrasi uang rupiah, THR. (Gambar oleh Eko Anug dari Pixabay)... Selengkapnya

THR memberikan manfaat signifikan bagi pekerja/buruh dan perekonomian Indonesia. Bagi pekerja, THR membantu memenuhi kebutuhan tambahan menjelang hari raya, seperti persiapan mudik, membeli pakaian baru, atau membayar utang. THR juga dapat digunakan untuk menabung, berinvestasi, atau meningkatkan keterampilan keuangan. Secara psikologis, THR meningkatkan motivasi dan rasa dihargai dari perusahaan.

Tidak hanya bagi pekerja, THR juga memberikan dampak positif pada perekonomian nasional. Penggunaan THR oleh masyarakat meningkatkan aktivitas ekonomi, mendorong pertumbuhan bisnis lokal, dan meningkatkan pendapatan pajak negara. Hal ini menunjukkan peran penting THR dalam menopang perekonomian Indonesia.

Dampak positif THR terhadap perekonomian Indonesia sangat terasa, khususnya pada sektor ritel dan pariwisata. THR mendorong peningkatan daya beli masyarakat, sehingga berdampak pada peningkatan penjualan dan pertumbuhan ekonomi. Peran THR dalam perekonomian Indonesia tidak dapat diabaikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya