Indonesia meminta imbal balik kepada Korea Selatan terkait permintaan fasilitas duty free untuk produk-produk negara tersebut seiring pelaksanaan perjanjian kerjasama ekonomi (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) kedua negara.
Korea Selatan diminta menambah investasinya di Indonesia jika kerjasama perekonomian kedua negara jadi terjalin. "Pada prinsipnya, Kementerian Perindustrian ingin agar kalau nanti mereka minta dibuka duty free, harus dikompensasi dengan investasi IT atau barang lain yang kita butuhkan," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013).
Langkah ini, menurut Hidayat bertujuan agar produk-produk lokal mampu bersaing dengan produk asal Korea. Dengan demikian, pelaksanaan CEPA tidak hanya menguntungkan bagi Korea, tetapi juga membawa dampak positif bagi Indonesia.
"Kita sudah call begitu dan Korea diminta pengertiannya. Kalau nggak ya kita akan bersikeras. Sebab kalau trade to trade, kita nggak ada trading ke sana. Dia bisa membanjiri barang-barangnya," tutur dia.
Saat ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menggodok hal-hal yang akan diajukan dalam kesepakatan perdagangan bebas tersebut.
Namun Hidayat sendiri belum bisa memastikan apakah kesepakatan ini akan bisa segera terlaksana sebelum pelaksanaan pertemuan APEC pada bulan November mendatang. "Ya kalau pakai sedikit sentuhan diplomatik dan sebagainya, akan selesai," tandas dia. (Dny/Nur)
Korea Selatan diminta menambah investasinya di Indonesia jika kerjasama perekonomian kedua negara jadi terjalin. "Pada prinsipnya, Kementerian Perindustrian ingin agar kalau nanti mereka minta dibuka duty free, harus dikompensasi dengan investasi IT atau barang lain yang kita butuhkan," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013).
Langkah ini, menurut Hidayat bertujuan agar produk-produk lokal mampu bersaing dengan produk asal Korea. Dengan demikian, pelaksanaan CEPA tidak hanya menguntungkan bagi Korea, tetapi juga membawa dampak positif bagi Indonesia.
"Kita sudah call begitu dan Korea diminta pengertiannya. Kalau nggak ya kita akan bersikeras. Sebab kalau trade to trade, kita nggak ada trading ke sana. Dia bisa membanjiri barang-barangnya," tutur dia.
Saat ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menggodok hal-hal yang akan diajukan dalam kesepakatan perdagangan bebas tersebut.
Namun Hidayat sendiri belum bisa memastikan apakah kesepakatan ini akan bisa segera terlaksana sebelum pelaksanaan pertemuan APEC pada bulan November mendatang. "Ya kalau pakai sedikit sentuhan diplomatik dan sebagainya, akan selesai," tandas dia. (Dny/Nur)