PLN Janji Mati Lampu di Sumut Cuma 3 Jam Sehari

PT PLN (Persero) berjanji pemadaman bergilir ke pelanggan di Sumatera bagian Utara (Sumbagut) hanya akan terjadi tiga jam dalam sehari.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 20 Sep 2013, 09:40 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2013, 09:40 WIB
pemadaman-ilust-130904b.jpg
PT PLN (Persero) berjanji pemadaman bergilir ke pelanggan di Sumatera bagian Utara (Sumbagut) hanya akan terjadi tiga jam dalam sehari mulai hari ini.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyatakan perseroan akan berusaha keras agar pemadaman lebih jarang lagi pekan depan karena mesin-mesin diesel tambahan telah mulai berdatangan.  Pembangkit diesel tambahan yang sedang dalam perjalanan menuju Medan sebesar 150 megawatt (MW).

"Kami menyadari sepenuhnya bahwa kondisi pemadaman ini sangat merugikan masyarakat baik secara moril maupun materiil," terang dia seperti ditulis Jumat (20/9/2013).

PLN mengakui pemadaman bergilir yang terjadi di Sumatera bagian Utara disebabkan defisit pasokan listrik di wilayah itu.  Salah satu penyebabnya yaitu keterlambatan penyelesaian sejumlah pembangkit dalam proyek 10 ribu MW tahap I karena ketidakmampuan kontraktor selesaikan proyek sesuai jadwal.

"Namun ada berita gembira, karena PLTU Nagan Raya 2 x 110 MW di Aceh 1 unit sudah menghasilkan listrik meskipun statusnya masih testing selama sebulan ini. Setelah lulus test maka pada akhir Oktober 2013 atau awal November 2013 akan mulai beroperasi penuh," papar dia.

Nur Pamudji menuturkan pemadaman bergilir yang dilakukan PLN adalah kondisi force majeur karena adanya pemeliharaan pembangkit untuk mengamankan kondisi pembangkit yang sudah lama tidak dilakukan pemeliharaan.

"Lebih baik pembangkit itu dipadamkan untuk dipelihara selama 65 hari dan nanti dihidupkan kembali," kata dia.

Untuk itu, PLN memohon maaf atas terjadinya pemadaman yang menimbulkan ketidaknyamanan ini. PLN juga sangat menyesal pemadaman bergilir harus terjadi. Menurut dia, ini adalah jalan terbaik yang bisa ditempuh untuk mengamankan kondisi pembangkit dari kerusakan yang lebih parah. Dua pembangkit yang dilakukan pemeliharaan tersebut adalah PLTU Labuhan Angin dan PLTGU Belawan.

"Dua minggu yang lalu kedua pembangkit yang memang sudah waktunya dipelihara tersebut dibuka dan didapati kondisi yang tidak bisa dipertahankan lagi. Harus dilakukan pemeliharaan. Spare part sudah siap dan waktu pemeliharaan selama 65 hari," tutur dia. (Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya