PLTA Batang Toru Bakal Pasok Listrik Jaringan Sumatera, Beroperasi Akhir 2025

PLTA Batang Toru akan menjadi sumber energi baru dan pekerjaan konstruksi sudah mencapai 96%.

oleh Agustina Melani Diperbarui 25 Apr 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2025, 14:30 WIB
PLTA Batang Toru Bakal Pasok Listrik Jaringan Sumatera, Beroperasi Akhir 2025
Ilustrasi PLTA ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) menargetkan mulai uji coba Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau PLTA Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada Juli 2025.

PLTA yang masuk proyek strategis nasional senilai Rp 21 triliun tersebut akan mulai berakhir akhir 2025, untuk memasok listrik ke jaringan interkoneksi Sumatera.

Expert Sipil Bangunan Air PT NSHE Hadi Susilo menuturkan, PLTA Batang Toru akan menjadi sumber energi baru dan pekerjaan konstruksi sudah mencapai 96%. PLTA yang dikelola NSHE tersebut berkapasitas terpasang total 510 MegaWatt (MW), dan pengoperasian tahap awal mencakup satu unit turbin berkapasitas 127,5 MW.

"Tiga unit turbin lainnya akan menyusul beroperasi secara bertahap,” kata Hadi seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/4/2025).

Hadi menuturkan, untuk unit pertama, NSHE menargetkan mulai uji coba Juli 2025. Dibangun di atas lahan genangan seluas hanya 101 hektare, PLTA Batang Toru diklaim sebagai salah satu PLTA paling efisien dalam memanfaatkan ruang di Indonesia.

Dengan efisiensi penggunaan lahan yang tinggi, proyek ini disebut mampu menghasilkan dampak lingkungan yang minimal dibandingkan proyek sejenis.

“Dari sisi kelayakan, nilai ekonomi proyek ini sangat positif. Energi yang dihasilkan akan masuk ke jaringan tegangan tinggi PLN dan menggantikan sebagian pembangkit diesel dan batu bara yang kurang ramah lingkungan,” kata Hadi.

Selain berfungsi sebagai penyedia energi bersih, PLTA Batang Toru dirancang untuk merespons beban puncak secara cepat, menjadikannya solusi strategis untuk ketahanan energi wilayah Sumatera.

Proyek itu sebelumnya sempat menghadapi berbagai tantangan, termasuk isu lingkungan dan akses lokasi yang sulit. Namun, dengan kemajuan saat ini, PLTA Batang Toru menunjukkan pembangunan infrastruktur energi terbarukan yang berkelanjutan tetap dapat tercapai.

"Dengan dimulainya operasi unit pertama pada akhir 2025, PLTA Batang Toru diharapkan menjadi tonggak penting dalam transisi energi hijau Indonesia," kata Hadi.

PLTA Jatigede Pangkas Emisi Karbon 415.800 Ton per Tahun

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2x25 Mega Watt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mencapai 85 persen. (Dok PLN)
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2x25 Mega Watt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mencapai 85 persen. (Dok PLN)... Selengkapnya

Sebelumnya, Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Jatigede berkapasitas 2x55 Megawatt (MW) yang dioperatori PLN Indonesia Power (PLN IP) telah beroperasi. Proyek strategis nasional (PSN) ini mengurangi emisi karbon sebesar 415.800 ton per tahun dan berkontribusi besar dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTA Jatigede diinisiasi sejak tahun 1963, dimulai pembangunannya pada 2015 dan resmi dioperasikan pada 20 Januari 2024. Pembangkit dengan kapasitas 2x55 MW yang memanfaatkan air dari Waduk terbesar kedua di Indonesia.

"PLTA Jatigede merupakan salah satu proyek strategis ketenagalistrikan yang dioperasikan oleh PLN Indonesia Power untuk mewujudkan swasembada energi," kata Edwin, Selasa (21/1/2024).

Edwin melanjutkan, PLTA yang terletak di Desa Kadujaya, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini dapat mengurangi emisi karbon 415.800 ton per tahun, PLTA Jatigede juga merupakan proyek pembangkit yang menjadi target untuk meningkatkan bauran energi terbarukan 23 persen pada tahun 2025 serta mendukung Net Zero Emission 2060.

PLTA Jatigede tidak hanya menjadi penghasil energi bersih, tetapi juga sebagai pembangkit peaker yang memastikan keandalan pasokan listrik di Indonesia, sehingga dapat menjadi pendungkung terwujudnya swasembada energi.

"Kehadiran PLTA Jatigede turut memperkuat komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung transisi energi bersih serta menyukseskan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, merawat kekayaan alam Indonesia sebagai sumber energi untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi," ujar Edwin.

Pengoperasian PLTA Jatigede

20170406- PLTA Jatigede- Jawa Barat- Immanuel Antonius
PT PLN mengatakan progres proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 x 55 Mega Watt sudah mencapai 19,04% dan diperkirakan dapat beroperasi pada 2019, Jawa Barat, Kamis (6/4). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya

Pengoperasian PLTA Jatigede diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, bersama dengan peresmian 37 proyek ketenagalistrikan mulai dari pembangkit, jaringan transmisi sampai dengan gardu induk yang tersebar di 18 provinsi se-Indonesia.

Secara rinci, proyek yang diresmikan meliputi 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.222,75 Megawatt (MW) dan 11 jaringan transmisi dan gardu induk sepanjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dengan kapasitas 1.740 Megavolt Ampere (MVA).

Dari 26 pembangkit listrik yang diresmikan, 89 persennya bersumber dari pemanfaatan potensi energi bersih, terdiri dari PLTA dengan kapasitas total 284 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) 29,98 MW.

Kemudian, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 41,52 MW, PLTS 50,25 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) 27 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) 2.380 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 60 MW.

“Pada hari ini saya mendapat kehormatan besar dan saya sangat bangga dapat hadir di Jatigede ini dalam rangka meresmikan kelompok proyek-proyek besar di 18 provinsi. Mungkin ini peresmian proyek energi terbesar di dunia mungkin yang kita resmikan, 3,2 Gigawatt (GW) sekaligus,” ungkap Presiden Prabowo saat meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan, di PLTA Jatigede Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1/2024).

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya