Ini Kerugian yang Ditanggung Pengusaha Gara-gara Buruh Mogok

Aksi mogok dan demo besar-besaran yang dilakukan para buruh membuat pengusaha bersiap-siap menanggung kerugian.

oleh Nurmayanti diperbarui 31 Okt 2013, 13:38 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2013, 13:38 WIB
demo-jict-131028b.jpg
Aksi mogok dan demo besar-besaran yang dilakukan para buruh membuat pengusaha bersiap-siap menanggung kerugian.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, kerugian yang ditanggung bukan semata ditanggung pengusaha. Namun juga berpengaruh kepada perekonomian Indonesia secara nasional.

"Jelas bahwa rugi sudah pasti, namanya mogok sudah pasti rugi," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Kamis (31/10/2013).

Dia menuturkan, ada beberapa hal yang bisa dikatakan menjadi kerugian besar dengan maraknya aksi mogok yang dilakukan para buruh dengan tuntutan kenaikan gaji menjadi Rp 3,7 juta per bulan.

1. Kerugian secara nilai yang ditanggung pengusaha karena penghentian atau pengurangan produksi.

2. Penurunan citra dari iklim investasi  Indonesia.

"Saat ini para calon investor sedang melihat Indonesia, mereka enggan masuk ke Indonesia karena tidak kondusif

3. Penurunan daya saing dan produktivitas industri nasional. Padahal, dikatakan Indonesia tengah bersiap menghadapi pelaksanaan Komunitas Ekonomi Asean yang rencananya berlangsung pada 2015.

Sarman membantah jika saat ini kondisi investasi Indonesia sedang tumbuh. Acuan buruh yang menyebutkan jika investasi Indonesia mencapai rekor pada kuartal III 2013 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), merupakan alasan jelas menuntut kenaikan gaji besar.

"Investasi itu kan baru masuk artinya masih belum produksi. Malah seharusnya kita menjaga iklim ekonomi dan investasi. Kalau (investor) melihat kelakuan buruh begini mereka malah kabur," tandas dia.

Dia pun meminta buruh menahan diri dan jika bisa membicarakan dengan baik bersama pemerintah dan pengusaha terkait dengan tuntutan UMP dan lainnya.

"Kami harapkan tolong secara bijak, sebab ini kepentingan kita semua. Teman-teman tidak perlu mogok," tegas dia. (Nur)





* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya