Upah Buruh Tinggi, Grand Kartech Pilih Beli Mesin Canggih

Pembelian mesin canggih dianggap lebih hemat daripada memenuhi permintaan kenaikan upah buruh sebesar Rp 3,7 juta.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 08 Nov 2013, 13:21 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2013, 13:21 WIB
menghamburkan-uang-2-130930d.jpg
Perusahaan perekayasa dan manufaktur permesinan, PT Grand Kartech Tbk (KRAH) memilih membeli peralatan mesin canggih daripada menambah Sumber Daya Manusia (SDM). Langkah penghematan operasional ini dianggap lebih baik ketimbang memenuhi tuntutan kenaikan upah buruh yang mencapai Rp 3,7 juta per bulan.

"Kami tekan biaya operasional dengan menambah peralatan mesin yang lebih canggih, ketimbang kita tambah SDM terus menerus," ujar Direktur Utama KRAH Kenneth Sutardja usai pencatatan perdana saham perusahaan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Kenneth menjelaskan, kebutuhan untuk menambah mesin dilakukan untuk mengantisipasi pendirian pabrik baru di daerah Balikpapan dan Surabaya.

Perseroan telah menyiapkan dana investasi jangka panjang untuk pembangunan pabrik senilai Rp 75 miliar-100 miliar. Perusahaan sebelumnya telah mengoperasikan dua pabrik di daerah Karawang dan Pulogadung.

"Kalau Karawang lahannya seluas 2 hektar (ha), Pulogadung seluas 1,2 ha. Kalau Balikpapan dan Surabaya luas lahannya sekitar 1 hektar," tegasnya.

Kennet menjelaskan, pemilihan lokasi pabrik di Balikpapan dan Surabaya didasarkan pertimbangkan efektifitas dan efisiensi dalam pengiriman barang untuk klien perseroan yang berlokasi di kedua daerah tersebut.

Sebagai informasi, pendapatan Grand Kartech hingga September 2013 mencapai Rp 200 miliar dengan target akhir tahun sebesar Rp 300 miliar. Dari pendapatan tersebut, perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp 20 miliar, dari target laba bersih sebesar Rp 30 miliar di tahun 2013. (Dis/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya