6 Konglomerat Indonesia yang Terjun ke Dunia Politik

Pemilu presiden dan anggota legislatif pada April dan Juli 2014 tak hanya mengundang para politisi untuk berkompetisi. Orang kaya juga ikut.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 21 Nov 2013, 15:59 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2013, 15:59 WIB
duit-130205b.jpg

Ajang pemilihan umum (Pemilu) presiden dan anggota legislatif pada April dan Juli 2014 tak hanya mengundang para politisi untuk berkompetisi. Faktanya, para pengusaha dan konglomerat kaya di Indonesia juga turut meramaikan pesta rakyat tersebut.

Seperti dikutip dari Forbes,Kamis (21/11/2013), lengsernya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun depan, tentu saja membuka lebar pintu kepemimpinan istana negara. Tapi untuk masuk ke dalamnya, Anda harus membayar mahal.

Seorang pakar ekonomi menyebutkan, satu kandidat memerlukan biaya sekitar US$ 600 juta selama pencalonan dirinya. Bagi mayoritas orang Indonesia, biaya super tinggi itu bisa jadi hambatan untuk mencalonkan diri. Tapi tidak bagi orang-orang kaya Indonesia yang justru memperlihatkan ambisi politiknya.

Ditulis Forbes, pada Agustus 2013, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) secara resmi mendeklarasikan pencalonan Wiranto dan pengusaha media super kaya Hary Tanoesoedibyo sebagai calon presiden dan wakil presiden Indonesia.

"Saya tak berkeinginan untuk menjadi presiden atau wakil presiden, tapi saya diminta untuk dinominasikan menjadi calon wakil presiden," ungkap Hary usai pengumuman pencalonannya.

Pria dengan kekayaan sebesar US$ 1,35 miliar atau setara Rp 15,6 triliun ini merupakan salah satu pendiri partai NasDem yang kemudian ditinggalkannya lalu pindah ke Hanura. Salah satu orang terkaya di Indonesia ini lebih memilih bergabung dengan Hanura yang kini mengusungnya sebagai calon wakil presiden.

Tak hanya Hary, pendiri partai Gerinda, Prabowo Subianto, juga mencalonkan dirinya sebagai presiden pada pemilu tahun depan. Dia mengaku mendapat dukungan dana dari adiknya, Hashim Djojohadikusumo yang memiliki kekayaan hingga US$ 700 juta atau setara Rp 8,1 triliun.

Berikutnya, Aburizal Bakrie yang tak lagi masuk daftar orang kaya Indonesia juga mendaftarkan namanya sebagai calon presiden. Forbes menulis, orang terkaya Indonesia ke-12 dari Mayapada Group (Tahir) disebut-sebut sebagai pasangan Bakrie. Dengan latar belakangnya, dia kemungkinan dapat mendominasi suara di pulau Jawa.

Konglomerat paling kaya Indonesia berikutnya yang ditulis Forbes terjun ke dunia politik adalah Chairul Tanjung. Meski orang terkaya ke-5 di Tanah Air ini mengaku ingin fokus berbisnis, faktanya dia disebut-sebut sebagai calon presiden karena cara berpikirnya yang bijak.

Selain kesuksesannya di dunia bisnis, Chairul Tanjung juga berhasil mengatasi berbagai isu ekonomi lewat jabatannya sebagai ketua Komite Ekonomi Nasional. Dia juga dikabarkan sering menemani SBY berkunjung ke luar negeri seperti pada acara G20 Leaders’ Summit di St. Petersburg baru-baru ini.
(Sis/Igw)

Baca Juga: 

Daftar Terbaru 50 Orang Kaya Indonesia versi Forbes

10 Wajah Baru di Daftar Orang Terkaya Indonesia 2013


2 Tahun Sudah Aburizal Bakrie Tak Masuk Daftar Orang Kaya RI

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya