[VIDEO] Kisah Sukses Pengusaha Susu di Yogyakarta

Meski lahir dari keluarga sederhana, dan sempat terjebak narkoba, Fauzan Rachmansyah mampu menjadi pengusaha susu yang sukses di Yoygakarta.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Nov 2013, 13:48 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2013, 13:48 WIB
pengusaha-susu-131127b.jpg
Sukses di usia muda adalah impian semua orang, termasuk impian Fauzan Rachmansyah, Pengusaha Susu di Sleman, Yogyakarta. Dengan suasana kekeluargaan yang kental, pimpinan perusahaan ini memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawannya. Sukses yang diraih Fauzan tidak datang begitu saja.

Terlahir dari keluarga sederhana, ia kemudian mengubah jalan hidupnya. Perjalanan hidup Fauzan Rachmansyah, tak semulus kelihatannya. Bermasalah dengan narkoba sejak SMP, membuat hidupnya sempat terpuruk.

Fauzan bahkan pernah dikeluarkan dari sekolah akibat terjerat narkoba. Seolah habis kesabaran, ayah Fauzan memintanya melanjutkan kuliah di luar Jakarta.

Tahun 2003, Fauzan memutuskan untuk hijrah ke Yogyakarta, dengan bermodalkan keyakinan anak kedua dari tiga bersaudara ini kembali menata hidupnya. Beragam pekerjaan dicobanya, dari supir hingga tukang parkir pun ia lakoni.

Semua dilakukan untuk biaya hidup dan kuliah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia ini.  Sayang, setahun merantau, sang ayah meninggal dunia. Nasib fauzan mulai berubah saat diajak bekerja untuk menjadi tenaga marketing milik seorang kawan.

Tiga tahun lamanya fauzan belajar sambil bekerja. Rupiah demi rupiah ia kumpulkan, sehingga berjumlah 40 juta yang kemudian digunakan untuk modal usaha, Fauzan memberanikan diri membuka kedai susu pertamanya di tahun 2010.

Tahun berikutnya, ia membuka dua cabang baru, dan terus berkembang pesat, kini usahanya beromset 15 juta per hari. Fauzan tak ingin sukses seorang diri, ia pun berbagi kiat kepada sahabat yang juga ingin mengubah nasib.

Bagi fauzan, mimpi telah jadi kenyataan, sikap pantang menyerah dan dukungan lingkungan mewujudkan itu semua. Ia pun memiliki moto untuk tidak pernah menyiakan waktu.  Karena waktu itu ibarat pedang jika tidak mampu mengendalikannya akan melukai diri sendiri. Berapa pun harta yang kita punya tak akan pernah mampu untuk membeli satu detik waktu yang telah berlalu. (Ahm/*)

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya