Semen Impor Diminta Hanya untuk Proyek Infrastruktur dan Pabrik

Kemenperin meminta semen impor yang masuk ke Indonesia hanya diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur dan pabrik.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Nov 2013, 11:29 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2013, 11:29 WIB
indosemen-130514b.jpg
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta semen impor yang masuk ke Indonesia hanya diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur dan pabrik.

Langkah ini bertujuan mendorong peningkatan produk semen dalam negeri. "Iya kita maunya seperti itu. Jadi supaya fair, diprioritaskan untuk itu," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat di Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Hidayat mengakui tingginya impor semen terjadi karena kebutuhan semen dalam negeri terhitung tinggi dan belum mampu diimbangi dengan produksi dalam negeri. Padahal, semen menjadi salah satu bahan baku penunjang pembangunan infrastuktur di Indonesia.

"Memang trennya karena kecepatan demand lebih tinggi dari suplai. Ini sebetulnya untuk menutupi tidak apa-apa, yang dibuat strateginya itu suplai kita harus mencukupi, tapi sekarang kita ekspor walaupun kecil," lanjut dia.

Menurut Hidayat, meskipun banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya membangun pabrik semen di Indonesia, namun proses pembangunan membutuhkan waktu paling tidak 2 tahun. Sementara kebutuhan semen terus naik di tengah upaya pemerintah mendorong pertumbuhan infrastruktur.

"Kalau anda mengizinkan orang untuk investasi prosesnya bisa 2 tahun, terutama izin lingkungn hidup yang cukup panjang terutama soal konsesi kapurnya. Di Papua bikin industri semen dari China sudah diizinkan," lanjutnya. (Dny/Nrm)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya