Demi Inflasi, Indonesia Tak Naikkan Harga BBM di 2014

Di tahun politik, Kemenkeu yakin sekonomi Indonesia akan bertumbuh dengan sumbangan dari aktivitas Pemilu sebesar 0,2-0,3%.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Des 2013, 15:21 WIB
Diterbitkan 04 Des 2013, 15:21 WIB
premium-naik-130416b.jpg
Pemerintah memastikan tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menjaga inflasi di level 5,5% pada tahun 2014. Langkah terpenting yang bakal dilakukan pemerintah adalah mengendalikan harga pangan agar inflasi tak melonjak tajam.

Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah optimistis ekonomi Indonesia masih akan bertumbuh pada 2014. Seperti diketahui, tahun depan merupakan tahun politik karena Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu).

Pemerintah yakin, aktivitas politik lima tahunan ini bakal berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi 2014.

"Kontribusi Pemilu diperkirakan sebesar 0,2%-0,3% kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan dari peningkatan konsumsi jika Pemilu berjalan dengan lancar dan aman," terang dia saat acara HSBC Global Economic Outlook 2014 di Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Dengan pertimbangan tersebut, Bambang menyatakan, pemerintah perlu melakukan upaya pengendalian harga pangan demi menjaga angka inflasi.

"Inflasi berkaitan dengan pangan. Jika dikendalikan dan tidak ada hambatan suplai, maka inflasi bisa di level 5,5%. Tapi kalau tidak bisa dijaga, bisa saja inflasi melonjak tinggi. Pastinya tahun depan tidak ada kenaikan harga BBM bersubsidi ," ucapnya.

Tingginya konsumsi domestik selama ini tak terlepas dari pertumbuhan ekonomi tahun depan yang diproyeksikan berkisar antara 5,7%-5,8% atau moderat dari perkiraan tahun ini 5,8%-5,9%. (Fik/Shd)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya