Naikkan Harga Elpiji Diam-diam, Rugi Pertamina Berkurang Rp 30 M

Pertamina dapat mengurangi kerugian Rp 30 miliar dengan melakukan pergeseran beban biaya distribusi gas non subsidi 12 kilogram (kg).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Des 2013, 14:08 WIB
Diterbitkan 04 Des 2013, 14:08 WIB
elpiji-12kg130710b.jpg
PT Pertamina (Persero) dapat mengurangi kerugian Rp 30 miliar dalam kurun waktu satu tahun dengan melakukan pergeseran beban biaya distribusi gas non subsidi 12 kilogram (Kg) ke konsumen.

Hal itu membuat harga satu kilogram tabung naik di kisaran Rp 300-Rp 600. Khusus untuk di dalam kota Jakarta, harga elpiji 12 kg naik Rp 4.000 per tabung mulai 1 Desember 2013.

"Satu tabung naik Rp 4.000," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Menurut Hanung, harga gas elpiji ukuran 12 Kg bertambah Rp 4.000 tersebut maka dalam satu tahun akan mengurangi kerugian Rp 30 miliar.

"Rp 30 miliar setahun, kita jual  900 ribu ton per tahun dikalikan saja Rp 300 ," tuturnya.

Meski begitu Hanung mengungkapkan, perusahaan energi pelat merah tersebut masih mengalami kerugian yang cukup besar, yaitu mencapai Rp 60 triliun.

Hal itu karena meski sudah melakukan pergeseran beban biaya distribusi, Pertamina masih mensubsidi Rp 5.100 untuk satu tabung ukuran 12 Kg.  "Itu pun Pertamina masih memberikan subsidi Rp 5.100 per kg, jadi Pertamina tahun ini masih rugi Rp 6 triliun," pungkasnya. (Pew/Ahm/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya