Dahlan Iskan Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan di Pondok Pesantren

PT Jamsostek (Persero) akan mensosialisasikan penyelenggaraan BPJS di Pondok Pesantren Internasional Jagat Arsy pada Minggu (15/12/2013).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Des 2013, 10:50 WIB
Diterbitkan 15 Des 2013, 10:50 WIB
dahlan-bahas130705b.jpg
PT Jamsostek (Persero) kian sibuk menyosialisasikan penyelenggaraan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang tinggal menghitung hari ke seluruh masyarakat Indonesia. Kini, giliran pondok pesantren (ponpes) yang menjadi target sosialisasi program nasional tersebut.

Menurut agenda yang diterima Liputan6.com, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan akan menggelar sosialisasi di Ponpes Internasional Jagat Arsy, Tangerang Selatan, Minggu (15/12/2013).

Rencananya, sosialisasi tersebut bakal dihadiri oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya, Direktur Kepesertaan Jamsostek Djunaedi, pimpinan Ponpes, penceramah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dan lainnya.

"Kami pilih Ponpes sebagai tempat sosialisasi karena banyak santri yang juga membutuhkan informasi mengenai program dan arah BPJS Ketenagakerjaan," ungkap Kepala Urusan Komunikasi Eksternal Jamsostek, Suwilwan Rachmat saat ditemui di kantornya, Jakarta.

Kegiatan sosialisasi tersebut akan dilakukan mulai pukul 13.00 WIB dengan agenda diskusi program BPJS Ketenagakerjaan, yakni mengembangkan program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian.

Sebagai informasi, Jamsostek menghabiskan dana sebesar Rp 12-14 miliar untuk mengubah nama dan logo menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada 2014. Perubahan nama dan logo ini juga diharapkan dapat dikenal masyarakat luas di Indonesia.

"Kami melakukan re-branding untuk BPJS ketenagakerjaan ini menghabiskan dana sebesar Rp 12-14 miliar, sehingga bisa lebih baik penyelenggaraan BPJS di awal tahun depan," ujar Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Jamsostek Amri Yusuf.

Amri menjelaskan, perseroan melakukan re-branding BPJS Ketenagakerjaan di semua kantor yang ada di Indonesia. Hingga kini, Jamsostek memiliki 11 kantor willayah, 121 kantor cabang dan 56 kantor cabang pembantu (KCP).

Selain itu, ia mengungkapkan, perubahan nama menjadi BPJS Ketenagakerjaan juga diharapkan dapat semakin dikenal masyarakat luas baik di perkotaan maupun pelosok desa.

"Jadi nama Jamsostek akan berubah pada pukul 00.00 WIB di tanggal 1 Januari 2014, sehingga Jamsostek berubah nama menjadi BPJS Ketenagakerjaan," ujar Amri. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya