Liputan6.com, Incheon - Indonesia berpeluang menambah medali emas di Asian Games 2014 melalui cabang bulutangkis nomor perorangan. Ini setealah ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih tiket ke final.
Bermain bak kesetanan, Tontowi/Liliyana sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Xu Chen/Ma Jin asal Tiongkok untuk mengembangkan permainan. Tontowi/Liliyana menang straight game dengan skor telak 21-12 dan 21-10 di Gyeyang Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Minggu (28/9/2014) siang WIB.
"Kami tidak menyangka pertandingan akan berlangsung cepat. Tapi kalau lawan Xu/Ma, semua tergantung kondisi kami. Kalau kami fokus, pasti kami bisa kok. Selain itu, Xu/Ma sepertinya tidak bisa mengatasi kondisi lapangan yang berangin," kata Tontowi usai pertandingan.
"Angin di lapangan sangat memengaruhi permainan kami. Sebetulnya kami sudah mengetahui hal ini dari awal, tapi kami masih tidak bisa mengatasi. Di game kedua, semakin kami mencoba untuk mengubah permainan, semakin posisi kami sulit," Ma Jin mengakui.
Tak seperti biasanya dimana pertempuran dua musuh bebuyutan ini sebagian besar selalu berakhir dengan rubber game. Kali ini, Xu/Ma tak berkutik menghadapi Tontowi/Liliyana. Padahal pada pertemuan terakhir di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014, Tontowi/Liliyana dikalahkan dengan skor 21-18, 12-21, dan 15-21.
Sejak game pertama, Tontowi/Liliyana sudah memegang irama permainan dan terus menguasai Xu/Ma mereka unggul jauh 17-10 dan akhirnya merebut game pertama. Penampilan Xu/Ma kian mengkhawatirkan di game kedua. Tontowi/Liliyana pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan terus menekan lawan yang makin terlihat frustasi.
Ma yang biasanya lihai di depan net, kali ini kalah garang dari Liliyana yang selalu siap menebas bola yang lewat di depan matanya. Tontowi/Liliyana semakin mengintimidasi Xu/Ma saat menutup interval game kedua dengan kedudukan 11-0.
Advertisement
"Kami memang sengaja mau membuat jarak perolehan angka sejauh mungkin, kalau bisa sampai 21-0. Saat mereka meraih poin pertama dan kedudukan menjadi 11-1, saya sangat menyesal sekali, kenapa sampai mereka dapat poin itu. Pasangan Tiongkok ini tidak boleh diberikan kesempatan untuk berkembang, nanti mereka bisa bangkit dan in lagi," ungkap Liliyana. "Saya memang tadi tampil lebih agresif di depan net ketimbang Ma."
Sayang, di semifinal ganda campuran lainnya Praveen Jordan/Debby Susanto harus mengakui keunggulan Zhang Nan/Zhao Yunlei dari Tiongkok. Praveen/Debby menyerah dua game langsung 19-21 dan 17-21.
Cabang bulutangkis telah menyumbangkan satu medali emas melalui ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga berpeluang untuk meraih emas. Keduanya akan bertarung di final melawan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea), malam nanti.
Baca juga:
Jika Ronaldo Seperti Jordan, Maka Messi Adalah Chamberlain
Sikap Pantang Mundur Greysia/Nitya Berbuah Emas Pertama Indonesia
Rooney Tuliskan Rekor Baru Lawan West Ham