Terlibat Fans Rasis Chelsea, Eks Perwira Polisi Buka Suara

Pihak kepolisian setempat sudah berhasil mengidentifikasi satu pelaku, yakni Richard.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 23 Feb 2015, 19:54 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 19:54 WIB
Mantan perwira polisi Irlandia Utara, Richard Barklie
Mantan perwira polisi Irlandia Utara, Richard Barklie

Liputan6.com, London - Mantan perwira polisi Irlandia Utara, Richard Barklie menjadi salah satu terduga dari tiga fans Chelsea yang melakukan aksi rasisme kepada pria berkulit hitam bernama Souleymane di sebuah kereta.

Aksi tersebut terjadi setelah Chelsea menyelesaikan pertandingan melawan Paris Saint-Germain (PSG) pada ajang Liga Champions, tengah pekan lalu. Usai pertandingan, atau tepatnya di stasiun kereta yang terdapat di Paris, Prancis, tiga fans Chelsea mendorong Souleymane keluar dari kereta.

Pihak kepolisian setempat sudah berhasil mengidentifikasi satu pelaku, yakni Richard. Pria berusia 50 tahun tersebut menunjuk seorang pengacara untuk menjelaskan kalau dirinya tidak melakukan aksi rasis tersebut.

"Dia memang terlibat dalam 'insiden' seorang pria hitam yang diketahui namanya Souleymane tidak diperbolehkan naik kereta," kata sang pengacara, Kevin Winters, dikutip dari BBC.

"Tapi, dia tidak menyanyikan lagu yang bernada rasis dan mengutuk perilaku fans yang terlibat. Dia juga sudah menghubungi polisi setempat untuk menjelaskan konteks dan keadaannya. Dia sangat benci dengan tindakan rasisme," sambung Kevin.

Bersambung ke halaman selanjutnya ---->

Richard Penonton Baik-baik

Kevin menjelaskan kalau kliennya sudah menonton pertandingan sepak bola secara langsung selama 20 tahun terakhir. Richard bahkan disebut-sebut bukan seorang fans The Blues.

"Dia sudah menonton pertandingan selama lebih dari 20 tahun dan tidak pernah terlibat dalam insiden apa pun. Bahkan, dia tidak pernah menjadi bagian kelompok yang disebut sebagai fans Chelsea," jelasnya.

Richard yang juga juga merupakan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) meminta maaf atas kejadian tidak mengenakan yang dialami oleh Souleymane. "Permintaan maaf yang sangat tulus untuk trauma dan stres yang dialami Souleymane," ucap sang pengacara.

Sementara itu, manajer Chelsea, Jose Mourinho merasa sangat malu dengan ulah tercela fans timnya. Bahkan, manajemen The Blues sudah memberikan hukuman kepada tiga pelaku berupa larangan menonton di stadion seumur hidup.

Baca juga:

Promo Film Baru, Eks Pacar CR7 Pamer Foto 'Telanjang'

Eks Selingkuhan CR7 Taubat Setelah Jadi Tumbal Operasi Plastik

6 Pemain Benua Amerika yang Gagal Bersinar di MU

Napas Parma Sekarat, FIGC Berikan Uluran Tangan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya