Liputan6.com, Turin - Juventus akan ditantang Fiorentina pada pertandingan leg pertama semifinal Copa Italia, di Juventus Stadium, Jumat (6/3/2015).
Pelatih Fiorentina, Vicenzo Montella, bertekad akan merepotkan Juventus pada pertandingan tersebut. Meski pun mereka harus menghadapi beberapa masalah perihal kondisi para pemainnya.
"Pertandingan melawan Juventus bagi saya selalu spesial, bahkan sebelum saya tiba di Florene. Ketika Anda bertemu dengan tim terkuat maka akan ada gairah dan motivasi lebih besar," ujar Montella.
Laga Juventus kontra Fiorentina kemungkinan akan berlangsung sengit, karena mempertemukan dua tim papan atas di Serie A. Fiorentina kini menempati posisi kelima klasemen sementara dengan poin 42 dari 25 laga. Sedangkan, Juventus adalah pemuncak klasemen.
Selain masalah rivalitas, laga ini juga menjadi ajang reuni beberapa pemain. Mereka sempat silih berganti membela kedua klub tersebut.
Berikut ini daftar pemain yang pernah membela Juventus dan Fiorentina:
Adrian Mutu
Pada 12 Januari 2005, Juventus mengontrak Mutu dengan durasi perjanjian lima tahun usai pria Rumania itu berstatus bebas transfer. Sang pemain, yang ketika itu membela Chelsea, mendapat status tersebut setelah dinyatakan positif menggunakan kokain.
The Blues pun mendepaknya pada 29 Oktober 2004. Tak hanya itu Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) juga melarang tampil selama tujuh bulan dan denda 20.000 pounds (Rp 396 juta).
Debut Mutu bersama Juventus ketika menghadapi Cagliari yang berakhir dengan 4-2. Di musim perdananya, dia mencetak tujuh gol dari 20 penampilan.
Namun, pada 8 Juli 2006, Fiorentina mengumumkan mereka sudah memboyong Mutu dengan harga 8 juta euro (Rp 115 miliar) karena Juventus terdegradasi ke Serie B.
Di Artemio Franchi, Mutu menjalin kerja sama yang bermutu dengan Luca Toni. Mencetak 16 gol dan delapan assist
dalam 33 laga, Mutu mendapat penghargaan pemain terbaik versi Il Calcio.
Hubungan pemain yang sempat menghina pelatih timnas Rumania Victor Piturca sebagai Mr. Bean itu, dengan Fiorentina memburuk di tahun 2011. Pada 7 Januari 2011, Mutu hilang tanpa kabar dan pada akhir musim, dia
dilepas ke Cesena.
Advertisement
Angelo Di Livio
Hubungan yang buruk antara suporter Juventus dengan Fiorentina membuat Di Livio yang sempat enam tahun berada di Turin dipaksa melakukan ritual ‘Degobbizzazione’ – simbol penyucian, penyambutan dan sumpah setia.
“Saat ini Juventus adalah musuh nomer satu saya, mereka membuang saya, mencampakkan saya, padahal saya memiliki perjanjian dengan Juve untuk memperpanjang kontrak, tetapi mereka mengusir saya.” ujar Di Livio kala itu.
Di tahun 2002, Fiorentina bangkrut dan harus berada di Serie C2 dan mengganti namanya menjadi Florentia Viola. Dijuluki Soldatino (pejuang kecil) julukan Di Livio, yang meraih gelar Liga Champions bersama Juventus di tahun 1996 itu rela bertahan di Florence.
Sikap itu membuat Di Livio dipandang sebagai Legenda Hidup Fiorentina bersama Gabriel Batistuta. Sekarang dia menjabat pelatuih tim muda AS Roma.
Alberto Aquilani
Pada Agustus 2010, Juventus menemukan kesepakatan dengan Liverpool untuk meminjam Aquilani. Mantan pemain Roma itu melakoni debut dengan Bianconeri pada 12 September saat menghadapi Sampdoria. Aquilani akhirnya kembali ke Liverpool lantaran Juventus menolak mempermanenkannya.
Harga transfer senilai 14 juta pounds dirasa Juventus berat dibayar, tapi Aquilani meninggalkan Italia dengan catatan bagus.
Pemain yang sempat membawa Italia U-19 juara Piala Eropa di tahun 2003 tersebut punya catatan akurasi operan 80 persen dan itu merupakan terbaik ketiga di Serie A.
Setelah pindah ke Milan, ia sekarang memperkuat Fiorentina. Di Artemio Franchi, dia mendapatkan hattrick pertama dalam kariernya saat Viola berhadapan dengan Genoa.
Advertisement
Felipe Melo
Berbeda dengan pemain lainnya yang membela Juventus kemudian pindah ke Fiorentina, kasus Felipe Melo adalah kebalikannya. Setelah semusim berada di Artemio Franchi, dia ditransfer ke Turin lantaran tampil impresif dalam 29 penampilan.
Dengan harga 25 juta euro beban yang dipikul Melo sangat besar dan dia gagal mengembannya. Gaya permainannya yang cenderung kasar kerap kali membuat Juventus kewalahan.
Salah satu pelanggaran kontroversialnya adalah ketika dia diduga menyikut Mario Balotelli. Insiden itu membuat Gianluigi Buffon dan Thiago Motta beradu mulut.
Pada Juli 2011, Melo akhirnya dijual ke Galatasaray karena para klub pemburunya keburu kabur melihat tingkah laku sang pemain.
Cristiano Zanetti
Zanetti pindah ke Juventus dengan status bebas biaya meski Bianconeri terdegradasi ke Serie B. Dia merupakan pemain terakhir yang dibawa Lucianno Moggi sebelum mundur dari jabatannya.
Mantan pemain Inter itu berjasa membawa Juventus kembali ke Serie A, dan setelah tiga tahun di Turin, dia pindah ke Fiorentina.
Debut bersama klub barunya terjadi pada 29 September 2009 kontra Liverpool. Di laga itu, ia memberikan assist kepada Stefan Jovetic dan pada akhirnya mereka menang dengan skor 2-0.
Hanya dua tahun berada di Firenze lantaran dia menandatangani kontrak bersama Brescia dan di musim 2011/2012.
Advertisement
Marco Marchionni
Di musim 2006-2007, Marchionni bermain bersama Juventus di Serie B dan menjadi salah satu pilar tim. Setelah kembali ke Serie A, ia mempertahankan performa, dan itu membawanya kembali dipanggil timnas Italia. Namun, baru semusim, pria yang sekarang memperkuat Sampdoria itu mengalami cedera parah.
Kebersamaan dengan Juventus berakhir pada 6 Juli 2009. Mantan klubnya, Fiorentina, menginginkan lagi jasa Felipe Melo. Tetapi kembali dia hanya bertahan selama dua tahun. Dia pindah ke Parma dengan status bebas transfer.
Roberto Baggio
Roberto Baggio dianggap sebagai "tuhan" oleh suporter Fiorentina. Tapi, pada tahun 1990 statusnya diturunkan menjadi "Judas" lantaran pindah ke Juventus.
Setelah dipastikan pindah, suporter di Florence rusuh dan akibatnya 50 orang cedera. Baggio kemudian mengatakan kepada fans: "Saya dipaksa untuk menerima transfer ini."
Pertama kalinya Si Kuncir Abadi kembali ke Artemio Franchi terjadi April 1991. Pria yang memeluk agama Buddha itu, sempat diejek penonton.
Di laga ini, Bianconeri tertinggal lewat tendangan bebas Diego Fuser. Dan, Baggio mendapatkan hadiah penalti ketika dilanggar di kotak terlarang. Namun, pemain yang mengakhiri karier profesionalnya di Brescia tersebut menolak mengambil sepakan 12 pas.
Eksekutor kemudian diberikan kepada Luigi De Agostini, tetapi ia gagal menuntaskan tugasnya. Setelah laga, Baggio memberikan alasan mengapa dia menolak untuk mengambil tendangan penalti.
"Saya berlatih bersama (kiper Fiorentina) Gianmatteo Mareggini selama bertahun-tahun dan ia tahu cara bagaimana saya mengambil penalti," katanya.
"Ejekan selama pertandingan? Itu wajar, mereka mengejek tetapi sebenarnya mereka cinta kepada saya," papar Baggio yang saat digantikan dengan pemain lain dilempari syal Fiorentina dan kemudian mengambilnya dan menyerahkannya kepada wartawan.
Di tahun 1995, posisinya di Juventus digeser Alessandro Del Piero. Manajemen klub mendesaknya untuk memotong gaji sampai 50 persen dan pada akhirnya tekanan Silvio Berlusconi dan Fabio Capello membuatnya pindah ke Milan. (Deni Adi Prabowo)
Advertisement