Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung kembali tampil di gelaran AFC Cup. Maung Bandung kini berstatus sebagai pemuncak klasemen grup H, mengantongi 4 poin. Tim asal Laos, Lao Toyota FC bakal menjadi penantang Persib berikutnya.
Pertandingan bakal dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (18/3/2015) besok. Menghadapi Lao Toyota, pelatih pendamping Persib, Emral Abus mengingatkan pada timnya, pertandingan nanti bakal berjalan terbuka.
"Kami tahu, permainan nanti bakal berjalan terbuka. Pengembangan taktik akan kami terapkan tergantung situasi di dalam lapangan," ujar Emral dilansir dari situs resmi AFC.
Advertisement
Menghadapi pertandingan kontra Lao Toyota, Persib boleh dibilang tidak sebenuhnya berada dalam puncak performa. Itu terlihat ketika mereka bermain imbang 1-1 kontra Ayeyawady United di Myanmar di laga kedua. Padahal, dalam laga itu Persib mampu memimpin lebih dulu.
Ketika itu, Persib Bandung mengeluhkan cuaca menjadi faktor utama hasil tersebut. Tentu, hal itu tidak bisa lagi dijadikan alasan, Pangeran Biru kembali gagal memetik poin penuh karena bermain di kandang sendiri.
"Untuk pertandingan kali ini, pemain siap meraih kemenangan. Kami sangat berhati-hati dengan Lao Toyota, karena tentu mereka tidak ingin kehilangan poin. Tetapi kami juga harus meraih poin untuk mempertahankan posisi di puncak klasemen," ujar Emral
Pelatih asal Sumtra Barat itu melihat, Persib punya keuntungan besar bila terus memimpin klasemen. Bila menjadi juara grup, Persib bakal mendapatkan jatah tuan rumah di babak 16 besar. "Jadi itu akan memberikan keuntungan bagi kami."
Lantas apa yang saja yang membuat Persib bisa tampil beda guna meraih poin penuh di pertandingan besok. Berikut ulasan menggunakan statistik versi penyedia data LabBola.
Baca halaman selanjutnya>>
1
Maksimalkan Tantan
Pertandingan kontra New Radiant, tidak dapat dipungkiri bila trio Atep-Tantan-Makan Konate menjadi senjata utama Persib menggempur barisan pertahanan.
Kendati sejauh ini Persib belum memiliki striker, toh Tantan punya peluang bagus untuk mengisi kekosongan tersebut. Di pertandingan kontra Ayeyawady, Tantan justru ditarik keluar digantikan oleh Yandi Sofyan Munawar. Padahal, di laga perdana versus New Radiant, Tantan bisa dibilang menjadi pemain terbaik.
Dari data yang diliris Labbola, mantan striker Persitara Jakarta Utara itu tampil menjadi pemain terbaik. Dengan total 3 kali melepaskan tembakan dan lima kali menciptakan peluang.
Pada partai kedua kontra Ayeyawady, striker berkepala plontos itu berusaha membuka ruang untuk menarik pemain bertahan lawan dari kotak penalti.
Sayang, manuver yang dilakukan Tantan ini tidak ditindak lanjuti dengan baik oleh rekan-rekan setimnya untuk mengisi ruang yang telah diciptakannya di kotak penalti.
Advertisement
2
Konsentrasi lebih dari lini tengah
Hariono dan mantan kapten Timnas U-23, Dedi Kusnandar yang berperan sebagai jangkar justru bermain terlalu ke dalam, sehingga membuat Makan Konate ikut turun jauh ke belakang untuk menjemput bola dan membangun serangan.
Hal ini membuat Konate, pemain asal Mali itu terlambat masuk ke kotak penalti lawan kendati Tantan telah berhasil membuka ruang dengan manuvernya.
Mesin umpan Persib, Atep seringkali memang menusuk ke tengah, namun pergerakannya tidak langsung menuju ke bagian tengah kotak penalti. Sedangkan, M. Ridwan statis di sisi kanan. Dia bermaksud membantu Supardi yang berinisiatif melepaskan umpan silang.
Masih dari data LabBola, Supardi pemain yang paling banyak melepaskan umpan silang, sebanyak 11 kali. Namun, hanya 27% dari total umpan silang yang dilesakkan berhasil diterima oleh rekan setimnya.
3
Cetak Gol Cepat
Pemain Persib, Dedi Kusnandar telah menilai, Persib harus mencetak gol lebih dulu. Setidaknya, hal itu membuat Persib mampu bermain lepas.
"Kami akan berusaha mencuri gol di awal. Waktu lawan New Radiant kami sempat susah bikin gol. Harus lebih kerja keras lagi. Kalau sudah cetak gol akan main lebih lepas. Terpenting ada kesempatan pertama, kami bisa cetak gol," ungkap eks kapten Timnas U-23 Indonesia itu di situs Simamaung.
Advertisement
4
Firman Utina Starter
Di pertandingan kontra Ayeyawady, Persib mencadangkan pemain Firman Utina. Dan hasilnya, Persib justru kesulitan mengembangkan permainan.
Pada menit ke 63, pemain asal Manado itu masuk menggantikan Dedi Kusnandar. Pelatih berharap bisa memberikan pergerakan langsung ke depan dan menjadi transisi dalam menyerang sehingga tidak memaksa Hariono meninggalkan posisinya di belakang.
Namun, Firman yang mencoba bermain lebih dinamis untuk membuat transisi permainan menjadi lebih kuat ketika bertahan dan menyerang tidak didukung pergerakan rekan-rekannya yang telah terkuras staminanya. Masuknya M. Taufiq dan Yandi Sofyan pun tidak memberikan banyak perubahan ketika laga kontra Ayeyawady.