Liputan6.com, Surabaya - Hasil imbang 1-1 Persebaya kontra Pelita Bandung Raya FC (PBFC) menjadi topik panas sebelum pertandingan berlangsung. Laga itu dihubungkan dengan penangkapan terduga mafia suap, Johan Ibo di Surabaya.
Terlepas dari berita non-teknis tersebut, Bajul Ijo memulai pertandingan dengan tempo lambat. Bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, tim besutan Ibnu Grahan itu sebenarnya mampu mengungguli penguasaan bola 63% berbanding 37% milik PBFC.
Setidaknya terdapat analisa menarik dalam pertandingan ini. Salah satu diantara adalah performa striker Emile Mbamba yang mulai membaik. Dari 14 percobaan tembakan, 3 upaya tembakan Mbaba satu tepat sasaran, satu melenceng, dan satu diblok.
Advertisement
Selain Mbamba, kubu tim tamu, Erick Weeks Lewis juga dinilai meningkat performanya. Erick Weeks Lewis yang sempat “diminta” bermain tidak maksimal untuk memuluskan rencana memenangkan Persebaya justru jadi pemain paling menakutkan bagi sang tuan rumah.
Pemain yang musim lalu membela Mitra Kukar tersebut memberi satu assist bagi satu-satunya gol PBFC yang dicetak oleh Lopicic. Dia juga kerap memberi ancaman dengan melepaskan tiga tembakan, salah satunya tepat sasaran serta dua melebar.
Salah satu peluang terbaiknya hadir di menit 77, melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti, Erick Weeks memperoleh ruang tembak yang bagus. Sayang, pemain asal Liberia itu gagal menuliskan namanya di papan skor.
Dia merupakan gelandang serang yang jadi pengatur serangan PBFC. Sepanjang pertandingan, Erick Weeks paling banyak melepaskan umpan total 48 kali. 41 umpan sukses merupakan yang terbanyak di kubu PBFC. Dia juga sempat membuat 3 tekel sukses.
Satu angka yang diperoleh PBFC ini bisa jadi bekal yang cukup untuk mengarungi QNB League selanjutnya. Perjalanan masih panjang dan sebagai tim promosi, PBFC sudah berada dalam jalan yang benar untuk bisa meraih target lolos dari degradasi.