Liputan6.com, Jayapura - Persipura memastikan satu tempat di babak 16 besar Piala AFC 2015. Kepastian itu didapat setelah Mutiara Hitam memetik kemenangan telak atas wakil Singapura, Warriors FC dengan skor telak enam gol tanpa balas.
Tambahan 3 poin dalam pertandingan di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (29/5/2015) kemarin semakin memantapkan posisi Persipura di papan atas klasemen grup H Piala AFC 2015. Dan untuk tiga musim beruntun, Persipura berhasil melangkah ke fase knock-out kompetisi kasta kedua di Asia itu.
Musim lalu, raksasa Tanah Papua itu menembus semifinal AFC Cup. Prestasi itu menjadi sejarah baru bagi wakil Indonesia di pentas Asia.
Advertisement
Melihat torehan statistik, tim besutan Oswaldo Lessa tersebut sebenarnya pantas memetik kemenangan besar. Ya, finalis ISL musim lalu itu memimpin semua hal atas Warriors FC. Terbukti, dua pemain, Ian Louis Kabes dan Boaz Solossa masing-masing mampu mencetak dua gol
Berikut beberapa alasan Persipura bisa menang besar atas Warriors dilansir dari LabBola>>
1
Penguasaan Bola
Sejak awal, pertandingan ini sudah diprediksi akan dikuasai Persipura. Dan benar saja, bila Persipura berbeda kelas dengan tim utusan Singapura itu.
Persipura begitu nyaman menguasai pertandingan, yang terefleksi dalam penguasaan bola, Mutiara Hitam menguasai bola hingga 63%. Selain itu, lini tengah Persipura yang diisi trio Robertino Pugliara-Emmanuel Wanggai-Nelson Alom bisa mendikte lini tengah tim tamu.
Dalam pertandingan tersebut, Persipura sukses melepaskan 510 umpan dengan rasio sukses hingga 85%, sedangkan Warriors hanya sanggup melepaskan 301 umpan, dengan 217 umpan yang sanggup tersampaikan pada tujuan.
Selain menguasai lini tengah, aliran bola dari tengah ke depan Mutiara Hitam berjalan dengan baik, opsi umpan tidak hanya ditawarkan lewat tengah, tapi kedua fullback Persipura pun juga aktif melakukan overlap, bahkan dua fullback mereka, Ruben Sanadi di kiri dan Tinus Pae di kanan.
Bila dikombinasi, kedua bek sayap Persipura ini total melepaskan delapan umpan silang atau 32% dari umpan silang yang dilepaskan Persipura sepanjang pertandingan. Sedangkan rasio sukses umpan silang kedua pemain tersebut adalah 25%.
Aliran bola yang lancar dari tengah ke depan, membuat para penyerang Persipura dengan mudah masuk ke kotak penalti dan menciptakan peluang.
Total tembakan yang dilakukan para pemain Mutiara Hitam sore tersebut mencapai 29 kali tembakan, dengan 13 di antaranya tepat sasaran. Hal itu berbanding kontras dengan lini depan sang lawan, yang hanya sanggup melepaskan delapan kali tembakan.
Keunggulan di setiap lini tersebut maka tidak heran membuat Persipura bisa menang telak. Bahkan, ada dua hingga tiga peluang emas yang sebenarnya bisa dikonversi menjadi gol, andai pemain Persipura lebih tenang dalam mengeksekusi peluang tersebut.
Tapi kemenangan telak ini sudah cukup untuk membuat Persipura sementara menjadi tim paling produktif di AFC Cup 2015.
Advertisement
2
Warriors Sudah Lempar Handuk
Jumlah shoot yang mencolok serta dominan menguasai bola, sebenarnya tidak akan terjadi sebanyak itu, andai pemain-pemain Warriors lebih sering melakukan pressing.
Para pemain Warriors tampak tidak ada bersemangat sore kemarin. Setelah dipastikan tersingkir di pertandingan sebelumnya, Warriors seolah tidak ada keinginan untuk menang. Bahkan para pemain tim yang dulu bernama Singapore Armed Forces ini terkesan membiarkan pemain Persipura memegang bola tanpa ada upaya untuk merebut.
Bahkan, di pertandingan tersebut, pemain Persipura sanggup melakukan dribble hingga 10 kali. Selain itu pemain Warriors hanya memenangkan 13 tekel dari 33 percobaan tekel yang dilakukan.
Di samping itu, hal yang membuat pertahanan Warriors mudah ditembus adalah pergerakan pemain mereka yang terlalu fokus pada bola, sehingga sering tidak sadar akan pergerakan tanpa bola pemain Persipura.
Hal itu sering membahayakan pertahanan mereka, baik lewat peluang, tembakan atau umpan silang menuju pertahanan mereka.
Juga, longgarnya lini pertahanan Warriors membuat kuartet pemain belakang Persipura, Bio Paulin, Domingus Fakdawer, Ruben Sanadi dan Tinus Pae masing-masing dari mereka dapat melepaskan minimal sekali tembakan.
Total keseluruhan pemain belakang tersebut melakukan enam kali percobaan tembakan. Bahkan, Bio Paulin sukses mencetak satu gol memanfaatkan bola liar hasil sepak pojok.
3
Berkah tanpa striker murni
Absennya Lancine Kone, memaksa Osvaldo Lessa menurunkan trio Boaz Solossa, Zulham Zamrun dan Ian Kabes di lini depan Mutiara Hitam.
Dari tiga pemain tersebut sebenarnya tidak ada yang berperan sebagai seorang penyerang murni. Namun, absennya Lancine Kone seolah menjadi blessing in disguise bagi Persipura.
Trisula pemain tersebut bebas bermanuver, tanpa terpaku pada posisi mereka. Boaz, Zulham, Kabes bahkan Robertino sekalipun dapat mengisi lini depan. Sangat jarang terlihat lini depan Persipura kosong tanpa pemain. Kekompakan antarpemain pun tampak, para terlihat sudah saling memiliki chemistry.
Bahkan, kombinasi Boaz, Zulham, Kabes dan Pugliara ini sanggup melepaskan 18 tembakan dari total 29 total tembakan Persipura sore itu. Itu berarti kuartet ini menyumbangkan 62% dari total keseluruhan tembakan Persipura.
Advertisement
4
Man of the Match: Boaz Solossa
Tidak salah bila memberikan gelar man of the match pada Boaz Solossa. Eks-pemain PON Papua itu bermain begitu luar biasa sore kemarin. Sore itu, Boaz sukses menciptakan dua gol dan satu assist.
Sore itu, Boaz tampak begitu bernafsu ingin menciptakan gol. Hal itu terlihat dari jumlah tembakan yang dilakukan Boaz, kapten Persipura tersebut melakukan 11 kali tembakan dengan rincian lima tembakan mengarah ke gawang, lima tembakan meleset dan satu tembakan yang diblok.
Sepanjang pertandingan, Boaz melakukan 51 umpan, 40 di antaranya sukses terkirim hingga tujuan. Hal itu menjadikan Boaz menjadi pemain Persipura dengan jumlah umpan terbanyak ketiga.
Boaz juga aktif melakukan pergerakan di sisi sayap dengan sukses mengirimkan delapan kali umpan silang yang dua di antaranya sukses menemui rekannya. Selain itu, Boaz juga sukses tiga kali melewati lawan dari tiga kali percobaan yang dilakukannya.
Terlepas dari dua kali gagal mengeksekusi peluang emas, namun kontribusi Boaz sore itu tak perlu disanksikan dan pantas gelar pemain terbaik kepada pemain 29 tahun tersebut.
5
Grafis
Pertandingan terakhir, Mutiara Hitam harus melawat ke India melawan Bengaluru, tim yang saat ini berada satu peringkat di bawah mereka, dengan 12 poin (berbeda satu poin dengan Persipura) usai mengalahkan Maziya 2-1.
Pertandingan tersebut juga tidak bisa dianggap main-main oleh Boaz dkk. Pertandingan tersebut seolah akan menjadi penentuan siapa juara Grup E AFC Cup 2015, mengingat juara grup akan mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah di babak perdelapan final.
(Ashiddiq Adha - Labbola)
Advertisement