Liputan6.com, Singapura - Indonesia U-23 memastikan langkah ke babak semifinal SEA Games 2015. Satu tiket terakhir diraih setelah mengalahkan Singapura dengan skor tipis 1-0 di partai terakhir babak penyisihan grup.
Bertanding di Jalan Besar Stadium, Kamis 9 Juni 2015, gol telat Evan Dimas memastikan Indonesia meraih satu tempat di fase knock-out. Tambahan tiga poin membuat Indonesia memetik tiga poin tampil sebagai runner-up.
Meski hanya mampu menang tipis, performa tim besutan Aji Santoso itu terbilang cukup memuaskan. Terutama barisan tengah dalam mengkreasi serangan. Berikut rapor pemain Timnas U-23 ketika membungkam Singapura versi Liputan6.com dengan skala 1-10.
Advertisement
1
Teguh Amiruddin (8/10)
Kiper Teguh Amiruddin ikut memberikan kontribusi pada pertandingan semalam. Menurut catatan Liputan6.com, Teguh mampu melakukan 3 penyelamatan penting. Kemampuan menyapu bola dan sigap membaca permainan membuat Teguh menjadi sukses penting keberhasilan skuat Garuda Muda lolos ke semifinal.
Advertisement
2
Syaiful Indra Cahya (7/10)
Bertindak sebagai bek kiri, Syaiful sering melakukan overlapping alias maju ke depan untuk membantu serangan. Kemampuan memotong umpan terobosan Singapura menjadi nilai tambah buat Syaiful Indra Cahya. Selain itu, Syaiful juga kuat dalam meredam serangan sayap Singapura.
Agung Prestyo (8/10)
Pelan tapi pasti, Agung Prasetyo bisa menjadi pemain kepercayaan pelatih Aji Santoso. Pemain milik PSM Makassar itu mulai menggeser tempat milik Hansamu Yama Pranata. Postur tubuh yang tinggi besar membuat Agung dapat diandalkan mengantisipasi bola-bola udara.
Manahati Lestusen (8,5/10)
Manahati juga ikut memainkan peran penting di barisan belakang. Pengalaman dan kemampuan memegang kendali di sektor pertahanan mampu membuat pemain depan Singapura dibuat frustrasi. Bahkan, jelang akhir pertandingan, mantan pemain CS Vise itu ditarik bermain ke depan sebagai gelandang jangkar.
Abduh Lestaluhu (7/10)
Pemain bernomor punggung tiga itu mampu tampil cepat dalam turun bertahan maupun naik menyerang. Kecepatan yang dimiliki Abduh membuat Singapura pun cukup kesulitan menembus posisi kanan; pos yang ditempati Abduh.
3
Zulfiandi (6,5/10)
Pressing ketat yang diterapkan Zulfiandi di menit awal laga mampu menyulitkan Singapura. Zulfiandi mampu melakukan 2 intersep, 3 tekel sukses dan 1 sapuan. Namun di tengah pertandingan, Zulfiandi menemui kesulitan dalam menjaga kedalaman skuat. Beberapa kali, Singapura mampu bergerak jauh ke kotak penalti.Â
Paulo Sitanggang (7/10)
Pemain jebolan Timnas U-19 ini mampu menghidupkan serangan. Manuver Paulo mampu merepotkan pemain Singapura. Daya jelajahnya terhitung tinggi, selalu bergerak membuka celah. Kemampuan bermain dengan bola-bola pendek membuat dia menjadi pemain yang selalu mendapat penjagaan ketat lawan. Tidak jarang, pemain Singapura kerap melanggarnya.
Adam Alis (7/10)
Sebagai gelandang sayap, Adam Alis termasuk pemain yang rajin bertahan. Pada pertengahan babak kedua, pemain milik Persija Jakarta itu mampu melakukan intersep sebanyak 2 kali, 9 tekel sukses, dan 2 sapuan. Tapi titik lemahnya, Adam terlalu terburu-buru menekan bahkan kerap salah komunikasi yang membuat Indonesia kehilangan bola.
Ahmad Nufiandani (7/10)
Kecepatan menjadi senjata utama pemain milik Arema Cronus ini. Beberapa kali dia mampu merusak konsentrasi pertahanan Singapura. Terutama dengan manuver dan umpan silang di area pertahanan. Bola-bola daerah Ahmad pun kerap menimbulkan bahaya. Sayang, pergerakan pemain bernomor punggung 7 itu beberapa kali mampu dibaca lawan.
Evan Dimas (9/10)
Sebagai otak permainan Indonesia, Evan Dimas benar-benar menjadi pahlawan dalam pertandingan kontra Singapura. Kemampuan melindungi bola tidak jarang membuat Evan Dimas kerap dilanggar oleh pemain Singapura. Gol tunggal di pertandingan kemarin membuktikan, dia mampu mengambil keputusan dengan tepat
Advertisement
4
Muchlis Hadi (7,5/10)
Meski tidak mencetak gol dalam 2 pertandingan terakhir, toh Muchlis Hadi tetap memberikan ancaman. Postur tubuh yang tinggi membuat striker PSM Makassar itu menjadi target man. Hanya saja, di pertandingan kontra Singapura, Muchlis mendapat pengawalan ekstra ketat dari barisan belakang. Praktis, sulit baginya bergerak leluasa di mulut gawang lawan. (Rjp/Ary)