Starbol Indonesia Gelorakan Gairah Sepakbola Sulawesi Utara

MorStar berharap sepakbola Sulut kembali bangkit di tengah kompetisi yang tengah mati suri.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 04 Agu 2015, 00:10 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2015, 00:10 WIB
Sejumlah pemain yang tergabung dalam Dream Team Indonesia melakukan latihan jelang laga persahabatan bertajuk Starbol-United for Football Indonesia di Senayan, Jakarta. (Antara)

Liputan6.com, Manado - Kompetisi di Indonesia yang mati suri membuat  promotor olahraga, MorStar berinisiatif menggelar pertandingan antarlegenda sepakbola Indonesia yang tergabung dalam Starbol Indonesia kontra pemain putra daerah Manado.

Partai hiburan itu berlangsung Sabtu, 1 Agustus 2015 lalu di Stadion Klabat, Manado, Sulawesi Utara. Dalam pertandingan itu, Starbol menang 5-3 atas tim putra daerah Manado. Gagasan ini muncul dari pemain pesepakbola Sulut, seperti Firman Utina, Francis Wewengkang dan Leo Soputan.

Pertandingan itu diikuti pemain kondang yang masih aktif seperti Firman, Mahadirga Lasut, dan kiper Rivky Mokodompit. Pemain legenda Indonesia antara lain, Charis Yulianto, Maman Abdurahman, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni, Budi Sudarsono, Rocky Putiray, Ponaryo Astaman.

Para pemain terbagi dalam dua tim dan mencoba memberikan tontonan menarik. Laga itu terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Starbol Indonesia ditangani oleh pelatih Rahmad Darmawan, yang mengaku sebelumnya sering ke Manado.

Menurut CEO MorStar, Febri Momor, pertandingan ini untuk mengembalikan gairah para pemain, terutama dari Sulut. "Ini agar sepakbola di Manado bangkit lagi. Kami memang mengambil tema untuk membangkitkan sepakbola Sulut," kata Febri, yang menggagas laga ini.

Selama ini, Sulut dikenal sebagai daerah penghasil Kiper berlabel Timnas Indonesia. Sebut saja, Jendry Pitoy, Joice Sorongan dan Rivky Mokodompit. Febri berharap nantinya semua pesepakbola dari Sulut tersebar di semua posisi. "Harapannya, regenerasi pemain dari Sulut terus berjalan. Ada Firman Utina baru di masa mendatang," ucap Febri.

Pertandingan ekshibisi itu pun diharapkan menjadi titik awal bangkitnya kembali sepak bola Manado, termasuk klub seperti Persma Manado, Persmin Minahasa.

"Semua sama, ingin liga berjalan. Semoga klub-klub yang ada di sana bisa ikut liga lagi setidaknya di Divisi Utama," kata Francis Wawengkang, mantan asisten pelatih Persija Jakarta.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya