Liputan6.com, Jakarta - Kepergian pelatih Suharno membuat banyak insan sepakbola berduka. Kesedihan tidak hanya dirasakan pengurus dan pemain Arema Cronus. Manajer Persiwa, Agus Santoso juga terpukul mendengar kabar duka itu.
"Saya kebetulan tengah berada di Malang saat mendengar kabar duka tersebut. Saya langsung meluncur ke Puskesmas Pakisaji dan sempat melihat jenazah beliau sebelum kemudian dibawa ke rumah duka di Blitar," kata Agus saat dihubungi Liputan6.com.
"Saya juga ikut mengatarkan almarhum ke rumahnya di Blitar," sambungnya.
Agus sebenarnya sudah lama mengenal Suharno sebagai salah satu pelatih top Tanah Air. Namun kedekatan di antara keduanya baru terjalin akrab saat Suharno menangani Persiwa 2008-2009 lalu.
Agus mengaku jarang menemukan pelatih seperti Suharno. Sebab, selain piawai dalam meramu strategi tim, pria kelahiran Klaten itu mampu menciptakan suasana kekeluargaan di dalam tim.
"Dia sangat dekat dengan pemain. Selama di Persiwa, coach Suharno mampu menghilangkan gap antara junior dan senior. Semua diperlakukan sama sehingga tim bisa solid di dalam maupun saat berada di luar lapangan," beber Agus Santoso.
Menurut Agus, Suharno sebenarnya tipikal pelatih yang tegas. Dia tidak segan-segan menghukum pemain yang melakukan tindakan indisipliner. Tidak perduli apakah dia pemain bintang atau tidak.
"Kalau sampai ada pemain yang ketahuan mabuk-mabukan, coach Suharno tidak segan menjatuhkan hukuman kepadanya. Bisa-bisa tidak diizinkan ikut latihan bahkan tidak masuk line up," kata Agus.
Di sisi lain, Suharno ternyata sosok pelatih yang sangat perhatian kepada pemainnya. Bahkan menurut Agus, Suharno tidak segan-segan memberikan bonus dari kantongnya sendiri kepada pemain yang tampil gemilang di sebuah laga.
"Sikap ini yang sangat jarang dimiliki oleh pelatih lain. Merogoh kocek sendiri untuk mengapreseasi permainan pemainnya di lapangan," kata Agus.
Kerja keras Suharno pun menyisakan memori indah bagi Badai Pegunungan. Tanpa amunisi bintang, Persiwa mampu tampil sebagai runner up Liga Super Indonesia musim kompetisi 2008-2009.
"Ini momen yang tidak bisa saya lupakan. Dengan amunisi seadanya, kami bersama coach Suharno mampu mencapai posisi runner up," kata Agus. (Oleh: Marco Tampubolon/Ary)
Baca Juga:
Foto Terakhir Suharno Bersama Arema Cronus
Suharno Wafat, Dejan Antonic Terpukul
Llagostera Pilih Pemain Brasil, Evan Dimas Tersingkir
Keunikan Coach Suharno di Mata Manajer Persiwa
Kesedihan tidak hanya dirasakan pengurus dan pemain Arema Cronus. Manajer Persiwa, Agus Santoso juga terpukul mendengar kabar duka itu.
diperbarui 20 Agu 2015, 11:29 WIBDiterbitkan 20 Agu 2015, 11:29 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Ciri Kecerdasan Emosional Tinggi yang Jarang Disadari Banyak Orang
Pertamina dan Kementerian ATR/BPN Bersinergi untuk Penguatan Infrastruktur Energi Nasional
Topang Swasembada Pangan, Bendungan Jlantah Diresmikan Januari 2025
Jual Tanah di Teluknaga, PANI Kantongi Dana Segar Rp 62,11 Miliar
Makin Diminati! Jay Idzes Jadi Incaran Utama pada Bursa Transfer Januari 2025 hingga Diincar Klub Peserta Liga Champions
Fungsi Sosiologi dalam Pembangunan, Peran Penting Ilmu Sosial untuk Kemajuan Masyarakat
Apa Fungsi Trakea? Simak Ulasan Peran Penting Organ Pernapasan Ini
Fungsi Obat Asam Mefenamat, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Hidup dengan Budaya Indonesia dan Belanda Jadi Perpaduan yang Pas, Begini Tijjani Reijnders Bocorkan Kiat Suksesnya di YouTube AC Milan
VIDEO: Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Malang, Empat Orang Tewas
Apa Fungsi Gelas Ukur: Panduan Lengkap Penggunaan dan Manfaatnya
7 Potret Hangat Keluarga Carissa Puteri di Pertunangan Shalva Rizaldi, Netizen: Good Looking Semua