Liputan6.com, Jakarta - Pemandangan mengharukan muncul dari Stadium City of Manchester, Sabtu (3/10). Ribuan pendukung fanatik Manchester City serentak berdiri dan bertepuk tangan kala Sergio Aguero ditarik keluar pada menit ke-66. Dia digantikan oleh Wilfried Bony.
Hari itu Aguero membuat prestasi luar biasa. Berkat aksi-aksi individunya, The Citizens mendulang kemenangan secara meyakinkan saat menjamu Newcastle Unitd. Klub yang telah menjuarai Premier League musim 2011-2012 dan 2013-2014 itu, menang telak 6-1.
Nah, fakta menariknya, lima dari enam gol kemenangan tim besutan Manuel Pellegrini tersebut dilesakkan oleh Aguero. Komentator sekaligus pemerhati sepak bola, Hanif Marjuni, mencoba mengulas aksi buas Aguero di lini depan The Citizens selama ini.
Advertisement
5 Gol Bukan Cuma Milik Aguero
Memborong lima gol dalam satu laga, tentu bukan catatan yang sembarangan. Apalagi jika itu dilakukan di ajang Premier League yang konon dianggap sebagai kompetisi paling glamour di planet ini.
Seperti yang dilansir espnfcasia.com, hingga musim 2015-2016, ada lima pemain di era Premier League yang bisa melesakkan lima gol dalam satu laga. Selain Aquero, catatan sebelumnya diukir oleh Andy Cole, Alan Shearer, Jermain Defoe, dan Dimitar Berbatov.
Menilik rekam jejaknya, nama-nama pesohor itu tak asing lagi di sejarah panjang kasta tertinggi kompetisi Inggris . Mereka merupakan bomber-bomber mentereng pada eranya. Cole, Shearer, dan Defoe, merupakan tukang gedor yang tidak saja moncer di level klub, tapi sempat malang melintang di timnas Inggris. Sedangkan Berbatov, salah satu bomber terhebat yang pernah dimiliki Bulgaria.
Terkait catatan lima gol yang dibukukan lima nama di atas, Aguero ternyata sanggup mengukir prestasi yang paling mentereng. Untuk memborong quin-trick (memborong lima gol dalam satu laga, Red) tersebut, dia melakukannya hanya dalam waktu 20 menit!
Patut diketahui, catatan waktu itu terhitung yang paling cepat ketimbang empat nama lainnya. “Saya sangat senang dengan rekor itu. Tapi yang penting kami bisa menang dan mendapatkan tiga angka. Saya berharap bisa melanjutkan tren apik ini dan membantu kemenangan tim,” ujar Aguero, usai pertandingan.
Sementara itu, bagi Manchester City, catatan quin-trick Aguero telah melahirkan rekor baru. Sejauh ini, lima gol itu telah mencatatkan sosok yang didatangkan dari Atletico Madrid senilai 38,1 juta pounds tersebut, sebagai pemain City dengan produktivitas gol tertingi dalam satu laga Premier League.
Lalu, tambahan quin-trick itu juga menghantarkan mantan menantu Diego Armando Maradona itu sebagai pemain tersubur City khusus di ajang Premier League. Total kini dia telah mengumpulkan 79 gol di kompetisi paling elite di negeri monarki tersebut.
Advertisement
Kualitas Terjaga
Sebelum bikin quin-trick ke gawang Newcastke United, sempat muncul suara-suara sumbang terhadap kontribusi Aguero. Karena rentan cedera, dia dianggap tak elok jika disebut sebagai bomber terhebat City dalam lima tahun terakhir.
Pertanyaannya, layakkah Aguero dianggap sebagai sang predator yang sesungguhnya bagi The Citizens dalam lima tahun terakhir?
Silakan Anda simak fakta berikut ini:
Dalam perjalanan kariernya di Premier League, Kun Aguero telah menorehkan prestasi bagus. Dengan kata lain, selama kondisinya bugar, striker yang bertinggi 173 cm ini sanggup membuktikan diri sebagai pemain yang menentukan bagi City. Hal itu bisa dibuktikan produktivitas gol dia dalam lima musim terakhir berkostum City.
Musim 2014-2015, misalnya. Aguero telah mengumpulkan 26 gol dan 8 assists di kompetisi Premier league. Khusus untuk jumlah gol, itu merupakan top skorer bagi the Citizens. Melebihi produktivitas bomber City lainnya seperti Edin Dzeko yang hanya menciptakan 4 gol, lalu Stevan Jovetic (8 gol), dan Wilfried Bony (11 gol).
Musim sebelumnya, 2013-2014, Aguero mengumpulkan 17 gol. Minimnya angka ini, lantaran striker yang pernah mencetak hat trick di ajang Liga Champions bersama City ini kerap berkutat dengan cedera. Meski begitu, Aguero tetap bisa mencatatkan diri sebagai striker terproduktif City musim 2013-2014. Torehan 17 gol tersebut melebihi Edin Dzeko (16 gol), Stevan Jovetic (3 gol), dan Alvaro Negredo (9 gol).
Musim 2012-2013, produktivitas Aquero menyusut. Selama semusim, pria berumur 27 tahun itu hanya bisa menggelontorkan 12 gol dari 22 penampilannya. Jumlah gol itu, memang kalah dibandingkan torehan Edin Dzeko (14 gol). Tapi lebih banyak ketimbang Carlos Tevez yang mengoleksi 11 gol.
Pada musim perdananya di Premier League, 2011-2012, Aguero tampil sensasional. Dia sanggup mengumpulkan 23 gol dari 34 pertandingan. Statistik tersebut, terbilang lebih banyak dibandingkan produktivitas gol deretan striker City yang lain. Sebut saja Carlos Tevez yang ketika itu hanya mampu menciptakan 4 gol. Lalu, Mario Balotelli (13 gol) dan Edin Dzeko (14 gol).
Cerita Menarik Aguero
Terkait fenomena produktivitas Aguero bersama City di Premier League, ternyata masih mengungkapkan cerita menarik.
Benar, bahwa quin-trick ke gawang Newcastle United itu merupakan prestasi paling 'wah' Aguero dalam satu laga Premier League. Namun ternyata masih ada catatan lain yang tak kalah mengagumkan.
Contohnya pada musim 2013-2014. Aguero pernah memborong empat gol atau quattrick dalam satu laga. Tepatnya pada pekan ke-8, ketika Manchester City menang 4-1 atas Tottenham Hostpur.
Tak cuma itu, dua kali pemain yang total sudah melesakkan 15 gol di ajang Liga Champions bersama City itu, mencetak hat trick. Itu terjadi pada musim 2011-2012 ketika Manchester City menang 3-0 atas Wigan Athletic pada pekan ke-4. Sedangkan hat trick kedua dilakukannya pada musim 2014-2015 kala City menang 6-0 atas Queens Park Rangers.
Jika dipersempit lagi dengan brace atau mencetak dua gol dalam satu laga Premier League, Aguero malah laik disebut rajanya (bagi City dalam lima musim terakhir, Red). Total selama berkostum tim ini, dia sanggup membukukan 13 kali brace dalam satu laga Premier League. Luar biasa.
Melihat fakta-fakta di atas, rasanya pantas jika Aguero disebut sebagai predator City yang sesungguhnya. Dari jumlah penampilan dan produktivtas gol selama lima musim terakhir, catatannya lebih bagus dibandingkan deretan striker The Citizens yang lain. Bagaimana dengan pendapat Anda?
*Penulis adalah pemerhati dan komentator sepak bola di sejumlah stasiun televisi tanah air. Hanif Marjuni pernah bekerja sebagai jurnalis di tabloid Soccer.
Advertisement