Liputan6.com, Jakarta - Klub asal Spanyol, Real Madrid, sukses menjadi klub yang disegani di seluruh penjuru Eropa, bahkan dunia. Salah satu kunci sukses Madrid adalah kepiawaian mereka di bursa transfer.
Julukan Los Galacticos pernah disandang Madrid pada periode 2000-2004. Saat itu Presiden Los Blancos, Florentino Perez, selalu membeli pemain bintang (galactico) setiap tahunnya. Dengan begitu klub tersebut benar-benar dihuni sederet pemain berkategori bintang, dari lini belakang sampai depan.
Baca Juga
- Presiden Muenchen Bicara Klub Baru Guardiola
- Dihukum FIFA, Platini Kecewa Berat
- Inter Kalah Tak Bikin Juventus Bahagia
Kebijakan tersebut memang sempat membawa hasil positif. Madrid meraih dua trofi La Liga (2001 dan 2003), dan satu gelar Liga Champions (2002). Saat itu Zinedine Zidane, Luis Figo, Ronaldo de Lima, dan David Beckham bermain bersama.
Pada tahun 2009, Madrid sukses menggaet dua pemain top dunia sekaligus, Cristiano Ronaldo dan Ricardo Kaka. Bahkan top scorer Liga Prancis, Karim Benzema, juga merapat ke Santiago Bernabeu pada tahun itu.
Tapi, nama besar Los Blancos tidak selamanya lihai pada bursa transfer. Justru mereka harus menelan pil pahit usai pemain yang mereka buang, malah bersinar bersama klub barunya.
Lantas siapa saja pemain yang bersinar setelah didepak Madrid? Berikut 5 pemain yang bersinar setelah dilepas Madrid:
Eto'o
1. Samuel Eto'o
Samuel Eto'o sempat menimba ilmu di akademi Madrid sebelum akhirnya masuk ke tim senior pada 1997. Akan tetapi Eto'o tidak mendapat kesempatan bermain selama memperkuat Madrid.
Selama tiga musim, penyerang asal Kamerun itu hanya menghabiskan waktunya sebagai pemain pinjaman di klub-klub berbeda.
Akhirnya pada tahun 2000 Eto'o hijrah ke Mallorca sebelum bergabung dengan Barcelona pada 2004. Lima musim membela Barca, Eto'o sukses meraih tiga gelar Liga Spanyol, satu Copa del Rey, dan dua gelar Liga Champions.
Eto'o juga sukses menyumbangkan satu gelar Serie A, dua Coppa Italia, dan satu gelar Liga Champions bersama Inter Milan pada 2009 hingga 2011.
Advertisement
Cambiasso
2. Esteban Cambiasso
Esteban Cambiasso bergabung dengan akademi Madrid pada 1996 silam. Namun ia malah bergbung dengan dua klub Argentina, Independiente dan River Plate sebelum bergabung lagi dengan Madrid pada 2002.
Meski berhasil menyumbangkan gelar La Liga bagi Los Blancos, Cambiasso hanya menjadi pelapis dari gelandang utama saat itu, Claude Makelele.
Pada 2004 pria asal Argentina itu bergabung dengan Inter Milan. Bersama Inter ia sukses meraih satu gelar Liga Champions, lima Serie A, dan empat Coppa Italia.
Samuel
3. Walter Samuel
Bek Argentina, Walter Samuel, harus menjalani hari-hari tidak menyenangkan saat berseragam Madrid pada 2004/2005. Ia hanya memiliki kesempatan bermain sedikit dan hanya menjadi pelapis.
Namun pada 2005 Samuel bergabung dengan Inter Milan dan melesat menjadi bek tangguh. Sembilan musim memperkuat Inter, Samuel, sukses menyumbangkan lima gelar Serie A, tiga Coppa Italia, dan satu gelar Liga Champions.
Advertisement
Sneijder
4. Wesley Sneijder
Gelandang asal Belanda, Wesley Sneijder, sempat menyita perhatian banyak klub berkat kiprahnya bersama Ajax Amsterdam. Namun tawaran dari Real Madrid pada 2007 berhasil meluluhkan hatinya.
Akan tetapi bersama Los Blancos Sneijder terkena badai cedera. Akibatnya ia kesulitan bersaing memperebutkan tempat utama di lini tengah.
Pada 2009 ia dilepas ke Inter Milan. Namun di musim pertamanya, ia sukses memperoleh treble winners di bawah asuhan Jose Mourinho.
Mata
5. Juan Mata
Juan Mata gagal menunjukkan kelasnya kala masih berseragam Real Madrid. Akibatnya ia dilepas ke Valencia pada 2007.
Bersama Valencia, Mata sukses menjadi playmaker berpengaruh. Ia sukses memperoleh Copa del Rey bersama El Che.
Tidak berhenti di situ, Juan Mata dipinang klub Inggris, Chelsea pada 2011. Ia berhasil meraih satu Piala FA, satu gelar Europa League, dan satu Liga Champions.
Advertisement