Chelsea Diminta Selidiki Lapak Kaus Bergambar Wenger-Kane

Chelsea bakal menyelidiki penjualan kaus bergambar striker Tottenham Hotspur, Harry Kane dan manajer Arsenal Arsene Wenger.

oleh Risa Kosasih diperbarui 10 Feb 2016, 05:50 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2016, 05:50 WIB
Chelsea vs Bournemouth
Chelsea bakal menyelidiki penjualan kaus bergambar striker Tottenham Hotspur, Harry Kane dan manajer Arsenal Arsene Wenger.

Liputan6.com, London - Manajemen Chelsea bakal menyelidiki penjualan kaus bergambar striker Tottenham Hotspur, Harry Kane dan manajer Arsenal Arsene Wenger. Pasalnya, pakaian bernada mengejek itu dijual jelang laga panas The Blues melawan Manchester United di Stamford Bridge, Minggu (7/2) lalu.

Baca Juga

  • 5 Rekor Fantastis yang Belum Dipecahkan Cristiano Ronaldo
  • Kostum Terbaru Timnas Inggris Bocor ke Publik
  • Evan Dimas Jadi Saksi Espanyol Dibantai 0-5


Seperti yang diberitakan The Times, dilansir dari The Sun, Selasa (9/2/2016), kaus tersebut bergambar Kane dalam pakaian Yahudi Hasidik, dengan tulisan 'Dia salah satu milikmu'. Yang paling parah adalah desain pakaian bergambar Wenger.

Manajer asal Prancis itu tampak memakai rok mini dengan kaus ketat membentuk badan. Di bagian bawah kaus dituliskan kalimat 'Dengan sebungkus permen dan senyuman nakal'. Kalimat ini merujuk pada lagu kejam yang dinyanyikan banyak suporter lawan kepada bos Arsenal itu untuk memberi kesan dia seorang pedofil.

Katrina Law, seorang perwakilan suporter Tottenham memohon agar Chelsea turun tangan. "Sangat mengecewakan kalau di tahun 2016 ada orang-orang yang berpikir hal ini bisa diterima," tutur Katrina.



Katrina menganggap fans sepak bola memang punya keunggulan dalam menciptakan humor. Namun lapak kaus kontroversial di luar stadion itu sudah kelewatan batas kesopanan.

"Kami percaya tindakan yang tepat akan diambil oleh Hammersmith dan Standar Dewan Perdagangan Fulham serta oleh Chelsea," katanya lagi.

Seorang juru bicara Tottenham juga menambahkan, "Kami memiliki langkah-langkah untuk bekerjasama antar klub untuk mengingatkan satu sama lain."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya