Liputan6.com, Birmingham - Beda hasil terjadi pada Linda Wenifanetri dan Jonatan Christie di babak pertama All England 2016. Linda berhasil lolos ke babak dua, sementara Jonatan harus terhenti setelah kalah dari lawannya.
Di babak pertama ini, Linda sukses menghentikan langkah pemain Malaysia, Tee Jing Yi. Linda menang dua game langsung dengan 21-11 dan 21-18.
Baca Juga
- Madrid Kalahkan Roma, Empat Pemain Dipuji Zidane
- Media Inggris: Rio Haryanto Kompeten Tampil di F1
- 5 Pemain Bola Tenar dengan Perilaku Buruk
“Game pertama saya banyak meladeni dia di lapangan, karena sudah sering ketemu. Kalau ada kesempatan baru saya colong. Dia juga banyak mati sendiri,” kata Linda dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
“Game kedua sempat ketinggalan, karena dia banyak nyerang. Bolanya dalam-dalam, di pinggir-pinggir. Sementara saya banyak mati sendiri, out sendiri,” tambah Linda.
Kemenangan ini menambah catatan keunggulan Linda atas Tee menjadi 3-2. Pertemuan Linda dan Tee terakhir kali terjadi di Chinese Taipei Open 2012. Saat itu Linda menang dengan 21-17, 18-21 dan 21-9.
Selanjutnya di babak dua, Linda akan berhadapan dengan Nozomi Okuhara, Jepang. Dengan Nozomi, rekor pertemuan mereka sama kuat, 2-2. “Lawan besok saya akan diskusi dulu dengan pelatih,” ujar Linda singkat.
Di sisi lain, tunggal putra, Jonatan yang berhadapan dengan unggulan empat asal Jepang, Kento Momota, belum berhasil mencapai kemenangan. Jonatan sebenarnya sempat membuka peluang dengan unggul di game pertama, 21-19. Sayang di game berikutnya, Jonatan balik tertinggal 18-21 dan 13-21.
“Saya akui untuk pertandingan kelas super series, masih banyak yang harus saya tingkatkan. Dari segi fisik, stamina maupun teknik. Sayang di game kedua saya kurang berani berspekulasi, padahal sudah sempat unggul. Saya banyak hati-hati di game kedua,” kata Jonatan.
“Momota pintar di lapangan. Dia pintar membaca pukulan lawan, penempatannya bagus, sama serangannya juga tahu kapan harus colong atau harus sabar dulu,” tambah Jonatan mengomentari keunggulan lawan.