FIFA Tolak Usul PSSI soal Perangkat KLB

PSSI baru saja menerima perwakilan FIFA dan AFC untuk membahas program jangka panjangnya usai pencabutan sanksi Mei lalu.

oleh Risa Kosasih diperbarui 20 Jun 2016, 20:10 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2016, 20:10 WIB
Tony Apriliani
Exco PSSI, Tony Apriliani usai rapat bersama FIFA dan AFC, pada Senin (20/6/2016). (Risa Kosasih/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menolak usulan PSSI yang ingin menunjuk langsung perangkat Kongres Luar Biasa (KLB). FIFA mengungkapkan usulan PSSI tersebut tidak sesuai dengan statutanya.

Pelaksana tugas Ketua Umum Hinca Pandjaitan dan sejumlah Exco PSSI bertemu dengan Kepala Keanggotaan FIFA, Primo Corvaro dan Sanjeevan Balasingam dari AFC hari ini di Kantor PSSI. Pertemuan itu membicarakan perkembangan setelah pencabutan sanksi FIFA.

Baca Juga

  • Mourinho Datang, 5 Pemain MU Ini Bakal Bersinar Lagi
  • Raiola Desak Ibrahimovic Gabung MU
  • Cegah Insiden Maut, Komisi Keselamatan MotoGP Gelar Rapat Khusus

Salah satu yang dibahas adalah soal KLB yang diajukan Kelompok 85. Seperti diketahui Kelompok 85 menginginkan KLB digelar 3 Agustus 2016 mendatang, namun belum meraih restu dari PSSI.

Dan dalam pertemuan itu, PSSI sempat mengusulkan untuk melakukan penunjukkan langsung perangkat KLB seperti Komite Pemilihan dan Komite Banding, melalui forum sidang Exco.

"Tadi saya tawarkan juga seperti itu. Kita semua di forum Exco sekarang sudah cukup, yang berhalangan Pak Nyalla, Gusti dan Lin Eng. 12 Exco masih ada, lengkap. Tapi FIFA bilang tidak ada aturannya, begitu jawabannya," tutur Tony Apriliani, anggota Exco PSSI.

"Mereka tidak mengizinkan itu (penunjukkan langsung), harus di kongres. Belum pernah ada di seluruh dunia perangkat untuk KLB atau Komite Pemilihan ditentukan pengurus," katanya.

Meski demikian PSSI tetap berupaya menggelar KLB, 3 Agustus mendatang namun bukan untuk memilih pengurus baru. "KLB nanti dilaksanakan tapi hanya memilih perangkat untuk KLB selanjutnya. KLB lagi baru bisa berjalan tiga bulan kemudian," ujar Tony.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya