Deschamps Nilai Lemparan Bola 'Kartu AS' Islandia

Deschamps meminta Les Bleus mencegah terlalu banyak lemparan ke dalam.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 03 Jul 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2016, 21:30 WIB
Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps
Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps

Liputan6.com, Paris - Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps meminta tim asuhannya untuk mewaspadai servis Islandia. Menurut Deschamps, lemparan jauh menjadi kartu AS Islandia untuk mencetak gol dalam pertandingan 8 besar Piala Eropa 2016 di Stade de France, Minggu, (3/7/2016) atau Senin dinihari WIB.

Prancis akan menghadapi Islandia di perempat final Piala Eropa 2016. Sepak terjang Negeri Tanah Es itu merusak pasar taruhan. Tampil sebagai tim debutan, Islandia ternyata berhasil melangkah hingga perempat final. Islandia menjadi buah bibir setelah menyingkirkan Inggris di partai 16 besar. Islandia mendepak Tim Tiga Singa dengan skor 2-1.

Les Bleus sempat mengalahkan Islandia untuk memastikan tempat di Piala Eropa 2000 dalam pertandingan kualifikasi. David Trezeguet yang masuk sebagai pemain pengganti menjadi penentu kemenangan tuan rumah dengan skor 2-1 pada 1999.

 

"Semua pemain kami tahu, Islandia bisa melaju sampai ke perempat final bukan karena kebetulan semata. Mereka pantas berada di sini, karena mereka memiliki kualitas. Lemparan sejauh 35 sampai 45 meter bagi mereka seperti tendangan bebas. Kami sangat hati-hati dengan kelebihan mereka," ujar Deschamps di situs resmi Piala Eropa.

Timnas Prancis

Melihat kelebihan Islandia, Deschamps meminta pemain tidak membiarkan Islandia bermain dengan gaya sendiri, termasuk mengambil kesempatan dari lemparan ke dalam. "Dalam pertandingan terbuka, mereka juga cukup kuat. Mereka membuktikan memiliki kualitas untuk menyingkirkan Inggris," tutur pelatih sekaligus legenda Juventus tersebut.

Rencana Cadangan Deschamps

Selain lemparan ke dalam plus penempatan posisi yang akurat, Islandia di mata Deschamps memiliki fisik yang mumpuni bertarung lebih dari 2x45 menit.

Terlebih, pressing ketat tim besutan Lars Lagerback itu membuat lawan sulit bergerak. Guna mengantisipasi taktik tersebut, dia meminta pemain untuk lebih agresif mengejar bola. Deschamps juga memiliki beberapa rencana cadangan.

"Lebih baik kami melakukan taktik seperti yang telah kami lakukan sebelumnya.  Ketika saya melihat hal-hal tidak berjalan di luar rencana, saya bereaksi, seperti yang saya lakukan di pertandingan terakhir ketika saya meminta Kingsley Coman melakukan pemanasan di menit ke-35."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya