Liputan6.com, Jakarta - Tour de Jakarta (TdJ) 2016 memang dijadikan sebagai ajang pemanasan bagi timnas balap sepeda Indonesia. Pemanasan ini dilakukan untuk menyongsong dua multievent yang sudah di depan mata, yakni SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Timnas balap sepeda Indonesia unjuk gigi di ajang TdJ 2016. Mereka tampil sebagai juara balapan kategori tim. Persaingan dengan Terengganu Cycling Team dan 7 Eleven-Sava RBP mampu mereka atasi dengan penuh perjuangan.
Baca Juga
Lintasan pada balapan TdJ 2016 memang tak terlalu berat. Itu karena sebagian besar trek berupa lintasan datar. Hanya di beberapa titik para pembalap harus melahap lintasan menanjak. Namun, tetap saja TdJ 2016 tak jadi balapan yang mudah bagi para pembalap.
Itu karena mereka harus menghadapi cuaca Jakarta yang begitu terik sejak pagi hari. Juara balapan kategori individu dari tim Pegasus Continental Cycling team, Ryan Macanally, pun mengakui hal tersebut sebagai hambatan besar.
Tentu, para pembalap Indonesia sudah terbiasa dengan teriknya matahari yang kerap menyinari ibukota sejak pagi hingga sore hari. Keunggulan itu yang dimanfaatkan timnas balap sepeda Indonesia untuk merebut juara balapan kategori tim.
Diakui Fatahillah Abdullah, pembalap timnas Indonesia yang menempati urutan ketiga kategori individu, ini adalah hasil yang bagus bagi timnya sebagai ajang persiapan menuju SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Â
"Untuk TdJ, sprint adalah hal yang sangat dibutuhkan. Saya cukup puas meski hanya finis di tempat ketiga kategori individu. Namun, ini tetap menjadi pemanasan yang baik bagi kami untuk menatap SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," tutur Abdullah.
Timnas balap sepeda Indonesia memang patut memperbaiki catatannya di SEA Games. Pasalnya, mereka gagal menjadi juara umum cabor balap sepeda pada SEA Games 2015. Padahal, mereka selalu menjadi juara umum pada SEA Games 2011 dan 2013.
Di ajang sekaliber Asian Games, Indonesia memang masih kalah saing dari negara-negara seperti Jepang, China, Korea Selatan, Thailand, hingga Kazakhstan. Namun, mereka punya peluang untuk memperbaiki catatan itu mengingat akan menjadi tuan rumah pada Asian Games 2018.
Balapan TdJ 2016 itu sendiri adalah hasil kolaborasi antara Ikatan Penggiat Olahraga Sepeda (IPSJ) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang memakan jarak hingga 175,5 km. Titik start dan finis adalah di depan gedung Bank Indonesia (BI).
Ketua IPSJ, Perry H Josohadisoerjo, menyatakan puas dengan hasil yang dicapai dengan para pembalap Indonesia. "Saya sangat bangga, karena tim Indonesia tampil sesuai harapan. Kami berharap mutu dan teknis balapan ke depannya bisa jauh lebih baik," ucap Perry.
Advertisement