Kisah Mo Farah, Jatuh Bangun Rebut Emas 10 Ribu Meter

Total, sudah tiga emas Olimpiade yang dikoleksi Mo Farah.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 14 Agu 2016, 19:41 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2016, 19:41 WIB
Mo Farah
Meski sempat terjatuh, Mo Farah sukses merebut emas cabang atletik nomor 10.000 m Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. (Reuters)

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Perjuangan keras diperlihatkan pelari Inggris Raya, Mo Farah, di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Sebelum mampu merebut medali emas di nomor 10.000 meter, pria berusia 33 tahun itu sempat terjatuh di lintasan.

Mo Farah adalah atlet andalan Inggris yang telah menorehkan prestasi di berbagai ajang. Bakatnya dalam dunia atletik sudah diperlihatkan Mo Farah sejak 1999. Kala itu, ia membantu tim Inggris memenangkan European Cross Country Championship.

Ia juga datang ke Olimpiade 2016 sebagai juara bertahan. Pasalnya, ia adalah peraih dua emas pada cabang atletik nomor 5.000 m dan 10.000 Olimpiade 2012 London. Di nomor 5.000 m, ia sukses mempecundangi Dejen Gebremeskel dan Thomas Pkemei Longosiwa. Di nomor 10.000 m, atlet yang ditaklukkannya adalah Galen Rupp dan Tariku Bekele.

Tak heran jika Mo Farah kembali diunggulkan saat beraksi di nomor 10.000 m Olimpiade 2016. Namun, ia sempat mendapatkan hadangan berat untuk mewujudkan hal tersebut. Ketika lomba berlangsung, secara tiba-tiba Mo Farah tersandung hingga terjatuh.

Beruntung, ia tak membuat pelari lain ikut terjatuh. Pada akhirnya, Mo Farah kembali bangkit dan menjalani 16 lap tersisa. Namun, insiden itu sempat membuat Mo Farah kehilangan kepercayaan diri.

"Di satu momen, saya pikir mimpi saya sudah berakhir. Di sisa balapan, saya mencoba untuk tangguh dan itulah yang saya lakukan," kata Mo Farah seperti dikutip Mirror.

Momen saat Mo Farah sempat terjatuh saat turun di cabang atletik nomor 10.000 m Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. (Reuters)

Janji Mo Farah

Wajar jika Mo Farah sempat pesimistis bisa memenangi perlombaan. Namun, ia langsung teringat dengan putrinya, Rhianna. Pasalnya, Mo Farah sudah berjanji akan meraih emas Olimpiade 2016.

"Setelah terjatuh, sulit untuk bangkit dan bisa menang. Namun, saya langsung berpikir 'tidak, tidak'. Saya tak ingin membuat Rhianna kecewa. Saya selalu ingin melakukan hal ini untuknya. Setelah meraih emas ganda di London, saya ingin memenangkan yang satu ini. Itu lah yang mendorong saya untuk melaju," tutur Mo Farah.

Setelah terjatuh, Mo Farah sempat dilewati beberapa pembalap. Mendekati garis finis, ia pun sempat disalip Paul Tanui (Kenya). Untungnya, Mo Farah mampu meningkatkan kecepatannya jelang garis finis. Pada akhirnya, ia unggul 0,47 detik atas pelari Kenya tersebut.

Kini, Mo Farah kembali memiliki peluang untuk menambah pundi-pundi emasnya. Rabu (17/8/2016), ia akan turun di nomor 5.000 m.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya