Polisi Brasil Kejar Perenang AS atas Laporan Kriminal

Ketika Polisi hendak meminta keterangan lebih jauh, Ryan Lochte lebih dulu meninggalkan wisma atlet di Rio de Janeiro, Brasil.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 18 Agu 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 14:30 WIB
Atltet renang Olimpiade 2016
Atltet renang Olimpiade 2016

Liputan6.com, Jakarta Pihak keamanan Brasil mencari perenang Amerika Serikat, Ryan Lochte setelah melapor mendapat tindak kriminal di Rio de Janeiro ketika tampil di Olimpiade 2016. Ryan diduga telah kembali ke Amerika Serikat dan meninggalkan perkara itu.

Peraih 12 kali medali Olimpiade ini melaporkan mengalami perampokan. Bersama tiga rekannya, Gunnar Bentz, Jack Conger, dan Jimmy Feigen. Menurut keterangan mereka, para perampok mengenakan atribut militer menodongkan pistol ke kepala, Rabu malam pekan lalu. Insiden itu terjadi setelah mereka pulang dari undangan atlet Prancis.

Aksi kriminal ini mendapat perhatian serius pihak keamanan Brasil. Namun sebelum kasus tersebut rampung, Ryan lebih dulu meninggalkan Brasil. Menurut berita dari NBC News, laporan Ryan kepada polisi simpang siur. Polisi langsung mendatangi wisma atlet di Rio de Janeiro untuk meminta keterangan lebih kepada korban. Tapi mereka tidak ada di tempat. 

Juru bicara Komite Olimpiade Amerika Serikat, Patrick Sandusky mengungkapkan, otoritas Brasil telah membatalkan penerbangan dua atlet lainnya, Jack Conger dan Gunnar Bentz. "Kami bisa pastikan, Conger dan Bentz telah membatalkan kepulangan ke AS," ujar Sandusky sebagaimana dilansir dari NBC News.

Polisi ingin mencari keterangan lebih lanjut laporan Ryan setelah mendapatkan video rekaman dari CCTV sebuah pom bensin. Kejahatan ini diduga terjadi dan melibatkan empat perenang Negeri Paman Sam. Alexandre Braga, polisi pariwisata Brasil menyatakan, pihaknya membutuhkan keterangan Ryan untuk mengusut kasus ini. Terlebih, keterangan Ryan sebagai pelapor pertama berubah.

"Saya tidak bisa mengomentari kontradiksi dalam setiap cerita. Saya juga tidak bisa menyanggah pernyataan yang diberikan. Kasus ini sangat sensitif dan mendapatkan banyak perhatian, kami harus sangat berhati-hati," ujar Braga. "Kasus ini halus dan menerima banyak perhatian; kamu harus sangat berhati-hati."

Laporan Palsu

Komite Olimpiade AS langsung merespons laporan Lochte. Mereka menyangkal laporan salah satu atletnya. Bahkan, Komite Olimpiade Internasional mengumumkan laporan berita perampokan itu "benar-benar salah". 

Salah satu laporan yang bertolak belakang adalah, tentang waktu kejadian. Polisi meyakini, insiden terjadi sekitar pukul 05.45 waktu setempat. Dalam laporan pertama, Ryan bersaksi, taksi yang mereka tumpangi dihentikan orang-orang bersenjata lengkap dan menggunakan lencana Polisi.

"Satu orang menodongkan pistolnya ke jidat saya dan dia berteriak, 'tiarap! tiarap!' ia mengambil dompet kami. Tapi telepon dan kartu identitas kami tidak," kata Locthe.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya