Bonus Peraih Medali Olimpiade 2016 Cair Bulan Ini

Tontowi/Liliyana menyudahi puasa medali emas Indonesia di Olimpiade 2016.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 11 Okt 2016, 18:30 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2016, 18:30 WIB
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Ganda campuran Indonesia, Lilyana NatsirdanTontowi Ahmad berfoto bersama saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Selasa (23/8/2016). Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir berhasil meraih emas olimpiade Rio 2016 di Brasil. (Liputan6.com/HelmiFithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kemenpora berpegang teguh pada janjinya terkait bonus peraih medali Olimpiade dan Paralimpiade Rio de Janeiro 2016. Menurut juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto, dana tersebut sudah diterima Kemenpora.

Sebelum multiajang empat tahunan tersebut bergulir, Menpora Imam Nahrawi mendongkrak semangat para atlet dengan besarnya bonus yang akan diberikan. Rinciannya adalah Rp 5 miliar untuk emas, Rp 2 miliar untuk perak, dan Rp 1 miliar untuk perunggu.

Strategi Menpora terbilang jitu. Pasalnya, Indonesia berhasil menggondol tiga medali di Olimpiade 2016. Medali emas yang tidak didapat pada Olimpiade London 2012 kini sukses disumbangkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari cabang bulutangkis ganda campuran.

Selain itu, Indonesia juga mendapatkan dua medali perak dari angkat besi. Prestasi itu diukir Sri Wahyuni di kelas 48 kg dan Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg. Kini, Menpora siap melunasi janjinya.

"Dana untuk bonus mereka sudah tersedia. Minggu ini atau paling lambat 2 November 2016 akan diserahkan kepada mereka," tutur Gatot di Media Center Kemenpora, Selasa (11/10/2016).

Rincian Bonus

Sejatinya, Pemerintah mengalokasikan dana hingga hampir Rp 7 miliar untuk masing-masing Tontowi dan Liliyana. Namun, pajak dari angkat tersebut nyaris mencapai Rp 2 miliar. Artinya, pemerintah menepati janji bahwa bonus Rp 5 miliar untuk Tontowi/Liliyana tidak dipotong pajak.

Untuk Eko dan Sri, dana yang dialokasikan sebenarnya adalah Rp 2 miliar 750 juta. Namun, yang diberikan hanya Rp 2 miliar karena Rp 750 juta adalah nilai yang disetorkan untuk pajak.

Tak hanya atlet, para pelatih yang sukses berkontribusi di Olimpiade juga mendapatkan bonus berlimpah. Richard Mainaky yang notabene pelatih Tontowi/Liliyana mendapat Rp 2 miliar. Begitu juga dengan pelatih Eko, Dirdja Wihardja, dan pelatih Sri, Supeni. "Keduanya masing-masing mendapat Rp 800 juta," kata Gatot.

Di lain pihak, atlet Indonesia yang berprestasi di Paralimpiade 2016 juga diguyur bonus besar. Ia adalah Ni Nengah Widiasih yang mempersembahkan perunggu di kelas 41 kg. Ni Nengah mendapatkan bonus Rp 1 miliar dan pelatihnya, Koni Ruswanti, meraup Rp 400 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya