Liputan6.com, Jakarta Setelah terpilih sebagai ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2016-2020, Wiranto langsung menetapkan dewan formatur yang akan membentuk susunan kepengurusan. Wiranto terpilih secara aklamasi setelah Gita Wirjawan mengundurkan diri dari penalonan.
Baca Juga
Advertisement
"Mimpi dan harapan terhadap PBSI sudah disampaikan oleh Pak Gita. Kita ingin membangun tradisi emas dalam Olimpiade.
Harapan saya juga sama. Indonesia akan merebut kembali kejayaan bulu tangkis sebagaimana masa lalu," kata Wiranto dalam keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Wiranto menjadi ketua dewan formatur dan akan dibantu empat anggota, yaitu Alex Tirta (Pengprov PBSI DKI) Jakarta, Lutfi Hamid (Pengprov PBSI) Jawa Barat, Oei Wijanarko Adi Mulya (Pengprov PBSI) Jawa Timur, dan Eduart Wolok (Pengprov PBSI) Gorontalo.
Dewan formatur akan membentuk susunan kepengurusan PP PBSI dalam waktu 30 hari sejak Musyawarah Nasional PBSI 2016 menetapkan Wiranto sebagai Ketua Umum PP PBSI. "Misi saya adalah organisasi bisa melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang ingin kita raih. Kami akan tetap meminta pendapat pak Gita untuk mengambil langkah-langkah demi membangun kualitas yang ada dalam organisasi," ucap Wiranto.
Langkah-langkah dalam PBSI itu, menurut Wiranto, adalah aspek pembinaan, pendanaan, maupun organisasi.
Selain menepatkann Wiranto sebagai ketua umum, Munas PBSI 2016 mengukuhkan anggota-anggota dewan pengawas PBSI periode 2016-2020. Mereka adalah Abdulllah Fadri Aulia (Pengprov PBSI Lampung), T.B Herman (Pengprov PBSI Aceh), Edward Wolok (Pengprov PBSI Gorontalo), Syafrizal Ucok (Pengprov PBSI Sumatera Barat), dan Syarif Abdullah Alkadrie (Pengprov PBSI Kalimantan Barat).
Kemudian, Djenri A. Keintjem (Pengprov PBSI Sulawesi Utara), I Nengah Wiratha (Pengprov PBSI Bali), Tjandra Anggriawan Husein (Pengprov PBSI Banten), dan Tahrir Tasaruddin (Pengprov PBSI Sulawesi Tenggara).
Â
Â