Teja Paku Alam, Kiper Muda Menjanjikan Milik Timnas

Teja Paku Alam tak masalah jadi kiper ketiga.

oleh Risa Kosasih diperbarui 27 Nov 2016, 20:01 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2016, 20:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Setiap turnamen tentu memunculkan sejumlah pemain muda berbakat dan Piala AFF 2016 ini pun tak jauh berbeda. Panggilan membela tim nasional (timnas) Indonesia dimaknai betul oleh seorang Teja Paku Alam, penjaga gawang Sriwijaya FC.

Nama Teja masuk dalam 23 daftar pemain yang diboyong ke AFF setelah Dian Agus Prasetyo cedera hamstring jelang keberangkatan ke Filipina. Dia menjadi alternatif terakhir setelah Jandia Eka Putra tak dilepas klubnya Semen Padang.

Bukan tanpa sebab pelatih Alfred Riedl memilih pemuda 22 tahun ini menjadi pelapis kiper utama Kurnia Meiga Hermansyah dan Andritany Ardhiyasa. Penampilannya yang gemilang bersama Sriwijaya membuat Riedl mempertimbangkannya.

"Sebenarnya jadi kiper ketiga tidak masalah karena saya mengambil banyak pengalaman di sini. Pokoknya yang terbaik untuk Indonesia," ucap Teja setiba di Indonesia dari Filipina pada Sabtu (26/11/2016) siang.

Sejak Dian Agus hijrah ke PBFC (Pusamania Borneo FC), praktis posisi penjaga gawang utama diberikan pada Teja. Pada turnamen Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo musim ini, Teja telah bermain 24 kali dan sempat menjadi kiper terbaik ketiga dalam melakukan penyelamatan.

Terbaik Ketiga

Hingga pekan ke-26 TSC, pria kelahiran Surantih, Sumatra Barat itu menjadi penjaga gawang ketiga terbanyak yang melakukan penyelamatan yakni 72 kali. Teja berada di bawah Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta) yang mengoleksi 101 kali penyelamatan, serta Wahyu Tri Nugroho (Bhayangkara F.C.) lewat 87 kali saves.

Peran Teja saat ini sama seperti Meiga ketika dipanggil memperkuat Indonesia untuk Piala AFF 2010 lalu. Meski belum pernah diturunkan, dia mengaku menyerap banyak pengalaman selama di bawa ke Filipina dalam fase grup turnamen.

"Banyak pelajaran yang bisa didapat selama di AFF karena senior-senior dan pelatih memberi masukan. Di sini Meiga jadi salah satu panutan karena saya melihat cara dia bermain dan latihan," ucap Teja.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya