Malaysia Open: Praveen / Debby Ingin Bertemu Owi / Butet

Kedua pasangan memang tercatat berada di pool yang sama yaitu pool bawah Malaysia Open.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 05 Apr 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2017, 21:00 WIB
Praveen Jordan/Debby Susanto di Malaysia Open (PBSI)
Praveen Jordan/Debby Susanto di Malaysia Open (PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Ingin bertemu senior sendiri, itulah jawaban pasagan Praveen Jordan/Debby Susanto saat ditanya mengenai target mereka di kejuaraan Malaysia Open Super Series Premier 2017.

Praveen/Debby ingin bertemu dengan senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Keduanya memang tercatat berada di pool yang sama yaitu pool bawah Malaysia Open .
 
Praveen/Debby lebih dulu lolos ke babak kedua, setelah mengalahkan Nipithpon Puangpuapech/Jongkolphan Kittiharakul (Thailand), dengan skor 22-24, 21-12, 21-12. “Kami mau ketemu sama cik Butet dan Owi, target pertamanya itu dulu,” kata Debby kepada Badmintonindonesia.org.
 
Praveen/Debby sepertinya masih penasaran untuk kembali mengalahkan senior mereka yang hingga saat ini masih menjadi pasangan ganda campuran terbaik Indonesia. Rekor pertemuan masih diungguli Tontowi/Liliyana yang merupakan pasangan emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dengan skor 4-1.
 
Selain itu, Praveen/Debby juga berharap pertemuan dengan Tontowi/Liliyana dapat memberikan kesempatan satu wakil Indonesia lolos ke babak semifinal. Jika melihat hasil undian, kedua pasangan didikan pelatih Richard Mainaky ini berpeluang untuk saling berhadapan di babak perempat final.
 
Soal pertandingan hari ini di Malaysia Open, Praveen/Debby menjelaskan soal game pertama yang tak berhasil mereka amankan. Kurangnya antisipasi lapangan membuat pasangan unggulan keenam ini tak dapat mengontrol permainan.
 
“Ini adalah pertandingan pertama kami di stadion ini, kami masih kurang antisipasi kondisi lapangan dan ini mengganggu kami di game pertama. Jadi kami terus dibawah tekanan,” kata Praveen saat ditemui di Stadion Perpaduan.
 
“Di game pertama dan kedua, kami sebetulnya main normal saja, cuma kami lebih siap dibanding game pertama. Kami banyak mencari kesempatan untuk bisa menekan lawan terlebih dulu. Lapangan yang silau dan berangin menyebabkan kalau bola naik jadi kurang bisa dikontrol, makanya harus serang duluan,” jelas Debby.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya