Liputan6.com, Paris - Satu per satu alasan kepindahan Neymar ke PSG terkuak. Mulai dari penolakan untuk terus berada di bawah bayang-bayang Lionel Messi, hingga yang terbaru, dia mulai merasa kesepian di Camp Nou.
Neymar tidak nyaman karena semua sahabatnya asal Brasil ditendang satu per satu. Mulai dari Adriano Correa, hingga Dani Alves, seperti ditulis Diario Sport.
Baca Juga
Memang masih ada kompatriot lain, Rafinha dan Marlon Santos, tapi prospek keduanya bertahan di Barcelona juga tidak terlalu besar. Barcelona seakan-akan sudah tidak suka lagi dengan pemain asal Brasil.
Rafinha sudah sering ditawarkan ke klub lain, sementara Marlon yang baru bergabung tampaknya akan 'disekolahkan' dulu ke tim yang lebih kecil. Sedangkan Douglas, dia hampir tidak diakui sebagai pemain Barcelona karena selalu dipinjamkan.
Hilangnya aroma Brasil itu membuat Neymar kian gundah. Dan ketika tawaran dari PSG datang, dia langsung mempertimbangkan. Apalagi di sana sudah berkumpul sesama pemain dari negeri Samba, seperti Lucas Moura, Thiago Silva, Marquinhos, Maxwell dan yang pasti sahabat dekatnya, Alves.
Advertisement
Neymar pun akhirnya resmi bergabung dengan PSG dan menjadi pemain termahal dunia dengan nilai transfer 222 juta euro, atau Rp3,4 miliar. Dia mendapat sambutan hangat dari publik Les Parisiens dan diberi kehormatan menyandang nomor punggung istimewa, 10.
Neymar seakan berada di rumah sendiri dengan gabung PSG. Namun apakah Neymar bakal lebih berprestasi di PSG ketimbang di Barcelona?