Liputan6.com, Jakarta Persib Bandung akhirnya mampu memetik poin penuh setelah mengalahkan PS TNI dengan skor 3-1, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, akhir pekan lalu.
Kemenangan ini tidak hanya menguntungkan tim, tapi juga memberikan makna lain untuk caretaker pelatih Persib Herrie Setyawan.
Advertisement
Baca Juga
Herrie Setyawan mengemban tugas berat untuk memimpin Persib setelah ditinggal pelatih kepala Djadjang Nurdjaman. Kondisi itu tak dipungkiri membuatnya sempat tertekan dan terbebani.
Beruntung Persib bisa menaklukkan tamunya pada laga lanjutan Liga 1 itu. Padahal, ia sempat diliputi rasa gelisah sebelum laga melawan Persija Jakarta, beberapa waktu lalu, mengingat selalu ada gengsi jika kedua tim bertemu. Apalagi hasil 1-1 tak sesuai harapan Bobotoh.
Dan saat itulah, peran keluarga begitu sangat besar menyemangatinya untuk tetap tegar.
"Keluarga yang selalu membesarkan hati saya. Saya merinding sekali. Mereka benar-benar bisa bikin saya percaya diri," ucap Herrie seperti dilansir situs resmi klub.
Selain peran keluarga, yang membuat beban tak terlalu berat, rekan-rekannya sesama pelatih, para pemain dan manajemen juga terus memberikan dukungan membuatnya mampu menghadapi itu semua.
"Masih ada tegang, dan itu manusiawi. Tapi bagaimana kita berusaha untuk keluar dari rasa tegang itu. Keluarga, tim dan manajeman yang selalu mendukung juga meringankan beban juga," kata pelatih Persib yang biasa disapa Jose ini.
Peran Bobotoh
Peran Bobotoh yang selalu memberikan dukungan buat tim juga membuat Herrie selalu bertekad bermain maksimal. Dia bertekad untuk mendongkrak posisi timnya saat ini.
"Mohon dukungan juga buat Bobotoh. Karena kalian adalah napas kami, Persib sangat perlu dukungan sportif kalian," katanya.
Menurut dia, kondisi ini bukan pertama kali dialami. Ia pernah menjadi caretaker tepat saat manajemen memutus kontrak pelatih Dejan Antonic di Indonesian Soccer Championship (ISC) A 2016 lalu yang dinilai gagal meningkatkan tim Maung Bandung.
Advertisement